Jakarta (ANTARA) - Karyawan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memberikan dampak sosial bagi masyarakat di Halmahera Timur, Maluku Utara melalui program Relawan Bakti BUMN untuk Indonesia.

Tegar, karyawan PHE ONWJ memberikan edukasi mengenai peningkatan kualitas olahan ikan teri di Pulau Bilemsili, Halmahera Timur, Maluku Utara.

"Tujuannya untuk mengoptimalkan usaha masyarakat sehingga dapat menghasilkan produk dengan daya jual tinggi sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Tegar dalam siaran pers PHE ONWJ diterima di Jakarta, Senin.

Selama tiga hari di Halmahera, Tegar dan Relawan Bakti BUMN Untuk Indonesia lainnya mengimplementasikan berbagai program sinergi dengan masyarakat.

"Saya mengajar di SMK 1 Pertambangan. Saya berbagi informasi tentang bidang kerja di Pertamina dan kiat bagaimana pelajar mengambil subyek pendidikan dalam pengembangan karier, Saya juga berbagi mengenai pentingnya aspek keselamatan dalam bekerja," kata Tegar.

Bersama siswa dan masyarakat setempat, Tegar dan rekan-rekan relawan juga membersihkan kawasan pantai Desa Buli. Kegiatan yang diikuti sekitar 150 itu ditutup dengan acara berbagi dengan anak-anak di Posyandu Desa Sailal.

Bagi Tegar, kesempatan menjadi relawan di daerah jauh di timur Indonesia adalah pengalaman berharga. Ia mengaku sudah empat kali melamar, sebelum akhirnya lolos seleksi dan terpilih menjadi Relawan Bakti BUMN Untuk Indonesia mewakili Pertamina.

"Lega rasanya akhirnya bisa ikut berbuat sesuatu untuk tanah air, selain tugas sehari-hari di kantor yang menuntut tanggung jawa besar," ungkapnya.

Animo karyawan muda BUMN untuk berbakti kepada Indonesia dengan menjadi Relawan Bakti BUMN Untuk Indonesia sangat tinggi. Setiap angkatan, yang mendaftar belasan ribu pelamar.

"Di Angkatan VI yang saya ikuti, dari sekitar 12 ribu pelamar, hanya 100 yang terpilih," sebut Tegar.

Untuk bisa mencapai lokasi kegiatan, Tegar harus turun naik tiga macam moda transportasi. Setelah terbang dari Jakarta dan mendarat di Bandara Sultan Babullah Ternate, perjalanan dilanjutkan dengan kapal laut selama 45 menit.

Di Pelabuhan, sudah menunggu kendaraan yang membawanya keluar masuk kampung-kampung selama 5-6 jam, sampai akhirnya tiba di Desa Buli, Kecamatan Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara.

Tegar mengungkapkan bahwa warga setempat menjuluki wilayah itu sebagai "Maloko Kie Raha", empat gunung di empat negeri.

"Untuk saya dan teman-teman relawan, walaupun hanya beberapa hari menjalani kegiatan ini, tetapi pengalaman ini tidak akan terlupakan," ucap Tegar.

Selain bisa melihat bagian lain dari Indonesia yang luas, pihaknya bertemu dengan warga serta berbagi pengetahuan dan keterampilan untuk memperbaiki kualitas hidup mereka.

Menurutnya, interaksi tersebut membangun rasa bangga dan kebersamaan sebagai orang Indonesia.

"Kita semua punya cita-cita yang sama, Indonesia yang maju, aman dan makmur dan kita semua siap berkontribusi dengan tercapainya cita-cita ini," kata Tegar.

Baca juga: Relawan Bhakti BUMN Batch VI percepat DSP Likupang-Sulut