Rutin kontrol tekanan darah jadi langkah cegah kena stroke
28 Oktober 2024 21:45 WIB
Ilustrasi seseorang memeriksa tekanan darah. Dalam kesempatan itu, sebanyak sebanyak 128 orang mendonorkan darahnya di Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Barat dalam rangka memperingati Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-78, Jumat (11/10/2024). ANTARA/HO-Pemkot Jakbar.
Jakarta (ANTARA) - Pakar neurologi di RSUD Pasar Minggu Jakarta, dr. Yudistira, Sp.N mengatakan rutin memeriksa tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah, dapat menjadi langkah mencegah terkena stroke (strok).
"Kita bisa mengontrol secara rutin tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah. Kemudian aktivitas kita juga mesti kita atur agar jangan terlalu berlebihan juga, tapi tidak terlalu kurang aktivitas juga," kata dia di Jakarta, Senin.
Baca juga: Stroke ringan bisa hilang 24 jam tapi tak bisa disepelekan
Adapun tekanan darah normal pada orang dewasa yakni 90-120/60-80 mmHg.
Upaya lain yang bisa dilakukan yakni tidak merokok, tak mengonsumsi minuman beralkohol, dan menjaga berat badan tetap sehat salah satunya melalui pola makan sehat.
"Obesitas atau kegemukan menjadi risiko menjadinya suatu serangan stroke. Pola makan yang sehat, memasukkan banyak buah-buahan, sayuran, atau biji-bijian, dan hindari makanan yang berlemak," kata dia.
Baca juga: Pakar neurologi ajak warga kenali gejala stroke lewat "SeGeRa Ke RS"
Lalu, bagi pasien hipertensi atau tekanan darah tinggi, sambung Yudistira, yakni perlu mengontrol tekanan darah agar berada di bawah 140/90 mmHg.
"Harapannya tekanan darah di bawah 140/90 mmHg untuk bisa mengurangi risiko terjadinya stroke. Dan ini bisa kita bantu dengan pola makan yang sehat, bijak olahraga, dan aktivitas yang teratur," ujar Yudistira.
Baca juga: Kenali gejala stroke dan cara penanganannya
Bila perlu, sambung dia, pasien hipertensi dapat meminum obat-obatan anti-hipertensi. Namun ini perlu dengan pengawasan dokter.
"Stroke memang menjadi momok di masyarakat. Ketika memang ada suatu serangan stroke ini harapan hidup atau kualitas hidup akan menurun. Jadi, perlu upaya untuk mengontrol agar serangan stroke tidak terjadi pada kita," demikian pesan Yudistira.
"Kita bisa mengontrol secara rutin tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah. Kemudian aktivitas kita juga mesti kita atur agar jangan terlalu berlebihan juga, tapi tidak terlalu kurang aktivitas juga," kata dia di Jakarta, Senin.
Baca juga: Stroke ringan bisa hilang 24 jam tapi tak bisa disepelekan
Adapun tekanan darah normal pada orang dewasa yakni 90-120/60-80 mmHg.
Upaya lain yang bisa dilakukan yakni tidak merokok, tak mengonsumsi minuman beralkohol, dan menjaga berat badan tetap sehat salah satunya melalui pola makan sehat.
"Obesitas atau kegemukan menjadi risiko menjadinya suatu serangan stroke. Pola makan yang sehat, memasukkan banyak buah-buahan, sayuran, atau biji-bijian, dan hindari makanan yang berlemak," kata dia.
Baca juga: Pakar neurologi ajak warga kenali gejala stroke lewat "SeGeRa Ke RS"
Lalu, bagi pasien hipertensi atau tekanan darah tinggi, sambung Yudistira, yakni perlu mengontrol tekanan darah agar berada di bawah 140/90 mmHg.
"Harapannya tekanan darah di bawah 140/90 mmHg untuk bisa mengurangi risiko terjadinya stroke. Dan ini bisa kita bantu dengan pola makan yang sehat, bijak olahraga, dan aktivitas yang teratur," ujar Yudistira.
Baca juga: Kenali gejala stroke dan cara penanganannya
Bila perlu, sambung dia, pasien hipertensi dapat meminum obat-obatan anti-hipertensi. Namun ini perlu dengan pengawasan dokter.
"Stroke memang menjadi momok di masyarakat. Ketika memang ada suatu serangan stroke ini harapan hidup atau kualitas hidup akan menurun. Jadi, perlu upaya untuk mengontrol agar serangan stroke tidak terjadi pada kita," demikian pesan Yudistira.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: