Menpora: Talenta muda jadi solusi lepas dari “middle income trap”
28 Oktober 2024 21:37 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memberikan sambutan dalam puncak acara peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (28/10/2024). (ANTARA/HO-Kemenpora)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menekankan pentingnya kontribusi talenta muda sebagai solusi bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau "middle income trap".
Dalam puncak acara peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin, Dito menyoroti pesan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, dan bisa memanfaatkan peran generasi dan talenta-talenta muda.
Pada momentum yang juga bertepatan dengan masa transisi pemerintahan baru itu, Dito menekankan bahwa upaya mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen menjadi fokus utama Kabinet Merah Putih di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Kenapa target pertumbuhan 8 persen? Pertama, Bapak Prabowo adalah presiden ke-8, kedua targetnya adalah 8 persen, ketiga visi misi melalui delapan cita-cita yakni Asta Cita, dan angka delapan adalah simbol dari sesuatu yang berkelanjutan, terus bergerak, terus berdampak," jelasnya.
Ia menambahkan, target ekonomi tersebut menuntut kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media. Tema peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini yaitu "Maju Bersama Indonesia Raya" mencerminkan semangat kebersamaan untuk mencapai kemajuan.
"Tema ini mengandung pesan bahwa kemajuan Indonesia di masa depan harus diperjuangkan bersama-sama oleh segenap elemen bangsa, mulai dari pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media agar kekuatan bonus demografi kita bisa jadi modal bagi peluang pertumbuhan ekonomi yang besar," tambahnya.
Baca juga: Menpora ajak masyarakat hadiri acara puncak Sumpah Pemuda di TMII
Menurutnya, pengembangan keterampilan generasi muda menjadi salah satu aspek yang perlu diperkuat untuk memastikan bahwa Indonesia bisa keluar dari jebakan pendapatan menengah. "Kita harus pastikan keterampilan generasi muda kita serasi dengan kebutuhan industri, juga strategi hilirisasi," jelas Dito.
Untuk mendukung hal tersebut, Menpora mendorong penguatan ekosistem kewirausahaan melalui program inkubasi untuk mencetak wirausahawan muda yang mandiri.
"Kita perlu memperkuat ekosistem entrepreneurship dengan berbagai program inkubasi untuk mencetak wirausahawan muda yang mandiri dan mampu memandirikan orang lain. Harapannya, upaya ini dapat menekan angka pengangguran ke titik yang paling rendah," ujarnya.
Dito menegaskan bahwa Kemenpora proaktif dalam melakukan konsolidasi kebijakan dengan berbagai sektor guna memastikan setiap program kepemudaan sejalan dengan misi Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran.
Baca juga: Menpora: perkuat kolaborasi tingkatkan prestasi
Baca juga: Menyiapkan desain besar pembangunan pemuda Indonesia
Dalam puncak acara peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin, Dito menyoroti pesan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, dan bisa memanfaatkan peran generasi dan talenta-talenta muda.
Pada momentum yang juga bertepatan dengan masa transisi pemerintahan baru itu, Dito menekankan bahwa upaya mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen menjadi fokus utama Kabinet Merah Putih di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Kenapa target pertumbuhan 8 persen? Pertama, Bapak Prabowo adalah presiden ke-8, kedua targetnya adalah 8 persen, ketiga visi misi melalui delapan cita-cita yakni Asta Cita, dan angka delapan adalah simbol dari sesuatu yang berkelanjutan, terus bergerak, terus berdampak," jelasnya.
Ia menambahkan, target ekonomi tersebut menuntut kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media. Tema peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini yaitu "Maju Bersama Indonesia Raya" mencerminkan semangat kebersamaan untuk mencapai kemajuan.
"Tema ini mengandung pesan bahwa kemajuan Indonesia di masa depan harus diperjuangkan bersama-sama oleh segenap elemen bangsa, mulai dari pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media agar kekuatan bonus demografi kita bisa jadi modal bagi peluang pertumbuhan ekonomi yang besar," tambahnya.
Baca juga: Menpora ajak masyarakat hadiri acara puncak Sumpah Pemuda di TMII
Menurutnya, pengembangan keterampilan generasi muda menjadi salah satu aspek yang perlu diperkuat untuk memastikan bahwa Indonesia bisa keluar dari jebakan pendapatan menengah. "Kita harus pastikan keterampilan generasi muda kita serasi dengan kebutuhan industri, juga strategi hilirisasi," jelas Dito.
Untuk mendukung hal tersebut, Menpora mendorong penguatan ekosistem kewirausahaan melalui program inkubasi untuk mencetak wirausahawan muda yang mandiri.
"Kita perlu memperkuat ekosistem entrepreneurship dengan berbagai program inkubasi untuk mencetak wirausahawan muda yang mandiri dan mampu memandirikan orang lain. Harapannya, upaya ini dapat menekan angka pengangguran ke titik yang paling rendah," ujarnya.
Dito menegaskan bahwa Kemenpora proaktif dalam melakukan konsolidasi kebijakan dengan berbagai sektor guna memastikan setiap program kepemudaan sejalan dengan misi Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran.
Baca juga: Menpora: perkuat kolaborasi tingkatkan prestasi
Baca juga: Menyiapkan desain besar pembangunan pemuda Indonesia
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: