Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meraih penghargaan internasional atas keberhasilan inovasi penanganan pasien stroke dan mendapatkan predikat Diamond Status dari World Stroke Organization (WSO) pada ajang Angels Awards Q2 2024.

Direktur RSUD Kota Mataram dr Hj Eka Nurhayati yang di Mataram, Senin, mengatakan, penghargaan Diamond Status merupakan bentuk pengakuan internasional atas inovasi RSUD Kota Mataram dalam penanganan pasien stroke melalui inovasi aplikasi penanganan dini, emergency, kuratif, rehabilitasi stroke terintegrasi (Pendekar Serasi).

"Penghargaan sudah kami terima di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada tanggal 22-25 Oktober 2024," katanya.

Penghargaan itu, lanjutnya, merupakan hasil kerja keras seluruh tim di RSUD Kota Mataram sekaligus menjadi motivasi jajaran RSUD Kota Mataram untuk terus memberikan pelayanan terbaik, terutama dalam menangani kasus stroke.

Menurutnya, inovasi aplikasi Pendekar Serasi bertujuan untuk mengurangi angka kecacatan dan kematian akibat stroke dengan penanganan terpadu yang mencakup berbagai tahapan penting, mulai dari pencegahan dini hingga rehabilitasi.

Program Pendekar Serasi yang diterapkan di RSUD Kota Mataram telah membuahkan hasil nyata dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, terutama dalam menghadapi penyakit stroke yang menjadi salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia.

"Karena itu, penghargaan itu sekaligus menempatkan RSUD Kota Mataram sebagai salah satu rumah sakit rujukan stroke dengan standar internasional," katanya.

Baca juga: RSUD Mataram terapkan aplikasi Pendekar Serasi kuratif dini stroke
Baca juga: Dirut RSUD Mataram: Waspadai "head stroke" dampak cuaca panas ekstrem

Inovasi Pendekar Serasi buat langsung oleh dirinya selaku Direktur RSUD Kota Mataram, dengan menggabungkan pelayanan prehospital dan intrahospital.

Artinya, pasien dengan gejala stroke dapat segera menghubungi nomor emergency PSC 119 Mems (Mataram emergency medical service) di nomor 087-777-577-119 atau melalui emergency button.

Setelah nomor emergency dihubungi, ambulance advance dan petugas terlatih akan segera menjemput pasien dengan respon time di bawah 10 menit, selanjutnya code stroke akan diaktifkan sejak prehospital yang membuat penanganan pasien dapat lebih cepat untuk mengejar golden time.

Golden time itu sangat krusial untuk penanganan pertama pada pasien gejala stroke. Setelah di rumah sakit, pasien akan segera dilakukan CT scan, skrining code stroke dan pemberian obat trombolitik sehingga stroke bisa dicegah.

"Melalui, deteksi dini kami berharap stroke bisa dicegah sebab stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia dan inovasi itu bisa membantu masyarakat untuk mencegah stroke," katanya.

Baca juga: Pakar neurologi ajak warga kenali gejala stroke lewat "SeGeRa Ke RS"
Baca juga: Dokter ingatkan stroke harus ditangani tidak lebih dari 4,5 jam
Baca juga: BRIN gandeng swasta dalam penelitian sel punca untuk terapi stroke