Jakarta (ANTARA) - Para peneliti menyampaikan bahwa latihan olahraga dengan intensitas tinggi bisa menjadi opsi cara meredam rasa lapar bagi perempuan yang sedang berjuang untuk menurunkan berat badan.

Sebagaimana dikutip dalam siaran Medical Daily pada Jumat (25/10), hasil penelitian yang dipublikasikan di Journal of the Endocrine Society menunjukkan olahraga dengan intensitas tinggi lebih dapat mengurangi rasa lapar dibandingkan dengan olahraga intensitas sedang pada perempuan.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti menyelidiki pengaruh intensitas olahraga pada ghrelin, hormon yang mengatur rasa kenyang dan lapar.

Baca juga: Tujuh latihan kekuatan untuk turunkan berat badan bagi pria 40 tahun

Ghrelin bekerja dalam dua bentuk molekuler untuk mengatur nafsu makan, yakni acylated (AG) dan deacylated (DAG). Kadar ghrelin yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan nafsu makan.

Para peneliti dalam studi yang baru melibatkan delapan partisipan pria dan enam partisipan perempuan untuk menyelidiki pengaruh intensitas olahraga terhadap ghrelin pada pria dan wanita.

Dalam hal ini, peserta studi diminta berpuasa semalaman lalu menyelesaikan latihan pada berbagai tingkat intensitas. Peneliti kemudian mengukur kadar laktat darah dan tingkat nafsu makan partisipan berdasarkan laporan mereka.

Baca juga: Ternyata akupunktur dapat turunkan BB dan perbanyak ASI

Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun kadar ghrelin total pada perempuan awalnya lebih tinggi daripada pada pria, terdapat penurunan signifikan kadar AG setelah latihan intens di kalangan perempuan.

"Kami mendapati bahwa olahraga dengan intensitas tinggi lebih dapat menekan kadar ghrelin daripada olahraga dengan intensitas sedang," kata Kara Anderson, penulis hasil penelitian, dalam siaran pers.

"Selain itu, kami menemukan bahwa individu merasa 'kurang lapar' setelah olahraga intensitas tinggi dibandingkan dengan olahraga intensitas sedang," ia menambahkan.

Baca juga: Penurunan berat badan cepat lebih baik? Ini strategi tepat dalam studi

Namun, para peneliti mencatat, karena studi ini didasarkan pada ukuran sampel kecil partisipan perempuan, kemampuannya untuk menilai perbedaan dampak antara jenis kelamin mungkin terbatas.

"Secara kolektif, hasil studi saat ini memperkuat data tentang peran latihan intensitas tinggi dalam pengurangan ghrelin dan rasa lapar," kata para peneliti.

Mereka menyampaikan, semua isoform ghrelin dapat dikaitkan dengan persepsi rasa lapar, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah hubungan tersebut berbeda berdasarkan jenis kelamin.

Baca juga: Begini saran pakar obesitas bila berat badan stagnan

"Olahraga harus dianggap sebagai 'obat', yang 'dosisnya' harus disesuaikan berdasarkan tujuan pribadi seseorang," kata Anderson.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa olahraga dengan intensitas tinggi mungkin penting untuk menekan nafsu makan, yang dapat sangat berguna sebagai bagian dari program penurunan berat badan," ia menjelaskan.

Selain mengatur nafsu makan, ghrelin juga penting untuk fungsi lain termasuk keseimbangan energi, homeostasis glukosa, fungsi kekebalan tubuh, tidur, dan memori.

Baca juga: Tiga hal yang belum Anda tahu yang tentukan keberhasilan diet