MUI NTB sebar 500 dai selama Ramadhan
6 Juli 2014 12:47 WIB
Tadarus Hingga Sahur Sejumlah remaja bertadarus usai tarawih di Masjid Jamik Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Rabu (2/7) dinihari. Tadarus membaca Al-Quran hingga Qatam amat 30 juz dikumandangkan secara bergantingan dan berkesinambungan di seluruh masjid dan surau di Aceh hingga jelang sahur selama Ramadan itu untuk menambah amalan dan memohon ampunan dari Allah SWT. ANTARA FOTO/Rahmad ()
Mataram (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia Nusa Tenggara Barat sebar sebanyak 500 orang dai untuk memberikan ceramah agama di masjid dan musholla terutama tentang keutamaan puasa selama bulan Ramadhan.
"Ratusan dai tersebut selain memberikan ceramah di masjid dan musholla juga melalui RRI, radio swasta dan televisi," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Saiful Muslim di Mataram, Minggu.
Dikatakan, ceramah agama melalui berbagai tempat tersebut akan dilakukan menjelang berbuka puasa, sebelum salat tarawih dan setelah salat subuh dimana jamaah selalu penuh di masjid dan musholla.
Jumlah dai yang disebar tersebut dirasakan masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah masjid di Kota Mataram yang mencapai sekitar 5.000 unit, sehingga masjid dan musholla yang tidak kebagian dai ceramah diberikan oleh tokoh agama setempat.
Para dai dalam memberikan ceramah tidak hanya melulu masalah agama, namun dapat diselipkan berbagai hasil pembangunan yang telah dilakukan pemerintah.
Sejak awal puasa umat muslim terdiri atas orang tua, pemuda bahkan anak-anak di daerah ini berbondong-bondong menuju masjid dan musholla untuk melaksanakan salat tarawih.
"Selesai salat tarawih dilakukan tadarusan Al Quran oleh para remaja masjid secara berkelompok dan setiap kelompok beranggotakan 10 hingga 15 orang hingga menjelang makan sahur," katanya.
Salah seroang tokoh agama di Kelurahan Dasan Agung H Husni mengatakan, tradisi tadarusan tersebut dilakukan sejak ratusan tahun atau secara turun temurun dan hingga kini masih dilaksanakan.
Dalam tadarusan itu, satu orang membaca Al Quran sementara yang lainnya menyimak atau mendengarkan dan jika si pembaca salah, maka yang menyimak melakukan teguran sekaligus memperbaiki bacaannya.
"Barbagai persiapan telah dilakukan dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan antara lain membersihkan sekaligus pengecetan masjid dan musholla serta mencuci pakaian termasuk sajadah yang akan digunakan untuk salat Tarawih," katanya.
"Ratusan dai tersebut selain memberikan ceramah di masjid dan musholla juga melalui RRI, radio swasta dan televisi," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Saiful Muslim di Mataram, Minggu.
Dikatakan, ceramah agama melalui berbagai tempat tersebut akan dilakukan menjelang berbuka puasa, sebelum salat tarawih dan setelah salat subuh dimana jamaah selalu penuh di masjid dan musholla.
Jumlah dai yang disebar tersebut dirasakan masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah masjid di Kota Mataram yang mencapai sekitar 5.000 unit, sehingga masjid dan musholla yang tidak kebagian dai ceramah diberikan oleh tokoh agama setempat.
Para dai dalam memberikan ceramah tidak hanya melulu masalah agama, namun dapat diselipkan berbagai hasil pembangunan yang telah dilakukan pemerintah.
Sejak awal puasa umat muslim terdiri atas orang tua, pemuda bahkan anak-anak di daerah ini berbondong-bondong menuju masjid dan musholla untuk melaksanakan salat tarawih.
"Selesai salat tarawih dilakukan tadarusan Al Quran oleh para remaja masjid secara berkelompok dan setiap kelompok beranggotakan 10 hingga 15 orang hingga menjelang makan sahur," katanya.
Salah seroang tokoh agama di Kelurahan Dasan Agung H Husni mengatakan, tradisi tadarusan tersebut dilakukan sejak ratusan tahun atau secara turun temurun dan hingga kini masih dilaksanakan.
Dalam tadarusan itu, satu orang membaca Al Quran sementara yang lainnya menyimak atau mendengarkan dan jika si pembaca salah, maka yang menyimak melakukan teguran sekaligus memperbaiki bacaannya.
"Barbagai persiapan telah dilakukan dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan antara lain membersihkan sekaligus pengecetan masjid dan musholla serta mencuci pakaian termasuk sajadah yang akan digunakan untuk salat Tarawih," katanya.
Pewarta: Nir Komala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: