Jakarta (ANTARA) - Industri fintech lending Indonesia memamerkan inovasi dan solusi keuangan digital di Hong Kong Fintech Week 2024.

“Partisipasi industri kami di Hong Kong Fintech Week merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi fintech lending Indonesia di pasar global. Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki ekosistem fintech yang sangat dinamis dan inovatif,” kata Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik S Djafar di Jakarta, Senin.

Salah satu inovasi yang dipamerkan adalah kemampuan untuk menjangkau masyarakat di daerah-daerah yang sebelumnya sulit mengakses layanan keuangan konvensional.

Kemudian, proses pengajuan pinjaman dikembangkan agar menjadi lebih cepat dan mudah. Fintech lending dilengkapi algoritma credit scoring yang efisien untuk menilai kelayakan kredit seseorang, sehingga keputusan pemberian pinjaman dapat dilakukan secara lebih objektif dan cepat.

Fintech lending Indonesia juga menerapkan sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data pribadi nasabah. Dengan mengadopsi keunggulan teknologi sebagai fitur utama, fintech lending terus berinovasi untuk mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti pinjaman untuk UMKM, pinjaman untuk pendidikan, dan sebagainya.

“Kehadiran fintech lending memberikan dampak positif di Indonesia, membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan, memberikan akses pendanaan yang lebih mudah bagi UMKM, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja,” tambahnya.

Dengan populasi yang besar dan penetrasi internet yang terus meningkat, Indonesia memiliki potensi pasar fintech lending yang sangat besar. Tercatat per Agustus 2024, fintech lending telah menyalurkan Rp950,8 T kepada 135,29 juta borrower di Indonesia.

Partisipasi fintech lending Indonesia di Hong Kong Fintech Week 2024 menjadi momentum bagi industri untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan bisnis.

Hong Kong Fintech Week 2024 berlangsung pada 28-29 Oktober 2024 di AsiaWorld-Expo, Hong Kong. Kegiatan ini dihadiri oleh 29 delegasi negara, serta lebih dari 90 perwakilan asosiasi dan representasi negara perwakilan.

Baca juga: Praktisi tekankan pentingnya UU fintech tekan pinjol ilegal
Baca juga: "Payment gateway" dinilai berkontribusi dalam transformasi keuangan
Baca juga: OJK dan AFPI berkomitmen perkuat ekosistem fintech lending