Perserikatan Bangsa-Bangsa (ANTARA) - Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan, atas permintaan Ukraina, terkait dugaan pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia.

Menurut Perwakilan Tetap Swiss untuk PBB yang saat ini menjadi Ketua DK PBB, pertemuan itu akan berlangsung pada Rabu (30/10) setelah pukul 15.00 sore (19:00 GMT).

"Ukraina meminta dengan dukungan AS, Prancis, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Slovenia, dan Malta," kata Perwakilan Tetap Swiss.

Sebelumnya, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy meminta diadakan pertemuan pada Kamis (31/10) mengenai pengiriman senjata dari negara-negara Barat ke Ukraina, dan konsekuensinya terhadap prospek penyelesaian damai krisis Ukraina.

Selama kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Pyongyang pada 18-19 Juni lalu, Rusia dan Korut menandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif yang baru.

Perjanjian itu menetapkan bahwa jika salah satu pihak menjadi sasaran serangan bersenjata oleh negara mana pun atau beberapa negara, dan berada dalam keadaan perang, pihak lainnya akan segera memberikan bantuan militer dan bantuan lainnya dengan segala cara yang dimilikinya sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB dan sesuai dengan undang-undang Rusia dan Korut.

Selain itu, menurut Pasal ke-8, para pihak membuat mekanisme untuk melakukan kegiatan bersama guna memperkuat kemampuan pertahanan mereka demi pencegahan perang serta memastikan perdamaian dan keamanan regional dan internasional.

Sebelumnya, ketika ditanya apakah ia mengizinkan keterlibatan personel militer dari Korut dalam operasi militer khusus, Putin menyatakan bahwa Rusia "tidak meminta siapa pun" untuk ini, dan "tidak perlu" pengerahan pasukan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menekankan bahwa interaksi antara Rusia dan Korut di bidang militer tidak melanggar norma hukum internasional.

Ia menyebut kehebohan di Korsel atas laporan dugaan pengiriman personel militer dari Korut ke Federasi Rusia sebagai "berita palsu dan sensasi."

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Rusia angkut "tentara bayaran" dari Korut dengan truk, kata Ukraina
Baca juga: Delegasi Korsel akan memberitahu NATO soal tentara Korut di Rusia