Padang (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru menyebut pelibatan masyarakat lokal menjadi kunci utama dalam pengelolaan kawasan konservasi perairan nasional.

"KKP menyakini dengan melibatkan masyarakat lokal maka pengelolaan konservasi ini bisa berhasil," kata Kepala LKKPN Pekanbaru, Rahmat Irfansyah di Padang, Senin.

Menurut Irfansyah, mengajak dan melibatkan masyarakat yang awalnya pelaku perusak lingkungan untuk beralih menjadi pihak yang mau mengelola kawasan konservasi bukanlah pekerjaan mudah. Sebab, hal tersebut berkaitan erat dengan mata pencaharian masyarakat.

Namun, dengan mengedepankan upaya persuasif dan terus mengampanyekan narasi-narasi positif penyelamatan lingkungan terutama di kawasan perairan nasional, masyarakat yang awalnya merusak lingkungan kini berubah menjadi penyelamat kawasan pesisir.

"Jadi, kita mesti meyakinkan masyarakat itu dulu agar mau menjaga kawasan konservasi," katanya.

Baca juga: KLHK: Konservasi ekoregion perlu data mengenai perilaku manusia

Irfansyah menyampaikan salah satu keberhasilan KKP RI dalam mengajak dan mengubah kebiasaan individu-individu yang awalnya perusak lingkungan menjadi penjaga lingkungan ialah di kawasan konservasi Pulau Pieh dan laut sekitarnya, terutama di Pulau Bando, Provinsi Sumatera Barat.

Dengan menggandeng komunitas Kelompok Konservasi Raja Samudera, KKP bersama mitranya Pertamina Sumatera Bagian Utara berhasil memberdayakan masyarakat lokal dalam melindungi konservasi nasional tersebut.

Sementara itu, Dewan Pembina Kelompok Konservasi Raja Samudera, Irnal, mengakui sebelum bergabung sebagai pengelola konservasi di Pulau Bando, ia sempat menjadi pelaku perusak lingkungan bawah laut.

"Sekitar tiga hingga empat tahun saya mengambil terumbu karang dan rumput laut untuk kembali dijual," kata Irnal.

Meskipun mendapat keuntungan yang tergolong besar, Irnal mulai menyadari tindakannya tersebut telah merusak ekosistem bawah laut hingga berdampak pada berbagai aspek.

Kini, pemuda asal Kabupaten Padang Pariaman tersebut telah berkomitmen bekerja sama dengan KKP RI dan Pertamina untuk mengelola dan merawat ekosistem yang ada di Kawasan Konservasi Pulau Pieh dan Laut Sekitarnya.

Baca juga: Permata Bank dan WWF Indonesia luncurkan program konservasi di Jambi
Baca juga: Menjaga populasi elang jawa, sang penguasa langit di Gunung Ciremai