Rio de Janeiro (ANTARA News) - Polisi Brasil belum meminta keterangan pejabat FIFA yang diduga terlibat dalam lingkaran penjualan tiket ilegal Piala Dunia, badan sepak bola dunia itu mengatakan, Sabtu.

Direktur pemasaran FIFA Thierry Weil mengatakan dalam konferensi pers bahwa ia tidak mengetahui adanya pejabat yang diwawancarai oleh polisi yang menyelidiki dugaan tersebut.

"Tak seorang pun dari FIFA telah dihubungi oleh polisi dalam hal tuduhan itu," kata Weil.

Komisaris polisi Brasil Fabio Barucke pada hari Kamis mengatakan penyidik percaya "seseorang dari FIFA" yang tinggal di sebuah hotel resmi di Rio diduga terlibat dalam skandal itu.

Pejabat yang tidak disebutkan namanya diduga menyediakan ribuan tiket Piala Dunia yang dijual secara ilegal pada pertandingan tahun 2002.

Weil mengatakan ia telah berbicara dengan penyelidik Brasil pada hari Jumat dalam upaya untuk menentukan asal-usul tiket yang disita dalam penggerebekan, dengan 11 orang ditangkap.

Dia mengatakan 141 tiket dipindai (di-scan), termasuk 131 tiket Piala Dunia 2014, enam pertandingan dari turnamen 2010, dan empat tiket dari Piala Konfederasi tahun lalu.

Polisi awalnya mengatakan mereka mencurigai seorang berdarah Prancis-Aljazair, yang diidentifikasi sebagai Mohamadou Lamine Fofana, sebagai tokoh sentral dalam skandal tersebut.

Namun mereka kemudian mengatakan bahwa seorang pejabat FIFA adalah "mata rantai terakhir dalam lingkara" yang mereka cari untuk diidentifikasi.

Para penyelidik mengatakan mereka percaya lingkaran sindikat tiket ilegal itu telah menjual setidaknya 1.000 tiket per pertandingan dengan harga dasar 1.000 euro (1.365 dolar) per lembarnya, demikian AFP melaporkan.