Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan aksi di Kabupaten Bekasi dan Karawang hari ini merupakan bentuk peringatan bagi pemerintah pusat bahwa tuntutan buruh harus segera dipenuhi.
"Jika tidak ada respons positif pemerintah, buruh akan mengambil langkah lebih lanjut dengan melakukan mogok nasional," katanya, Senin.
Ia mengaku aksi mogok nasional dijadwalkan pada 11-12 November 2024 dan akan diikuti lima juta buruh melibatkan 15.000 perusahaan di seluruh Indonesia.
Baca juga: Hujan deras tidak surutkan semangat aksi buruh di Patung Kuda
Dia mengatakan, di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok dan inflasi yang terus meningkat, buruh memandang upah minimum saat ini tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup layak mereka dan keluarga.
Massa aksi ini berasal dari berbagai perusahaan, mulai sektor automotif, elektronik hingga manufaktur. Mereka turun ke jalan sebagai cerminan kekuatan kolektif buruh yang merasakan langsung dampak dari kebijakan upah minimum yang stagnan serta pemberlakuan UU Cipta Kerja.
Baca juga: Prabowo tegaskan janji perjuangkan hak dan kesejahteraan buruh
"Tuntutan kenaikan upah minimum sebesar delapan hingga 10 persen dan pencabutan UU Cipta Kerja bukan sekadar tuntutan elit serikat, melainkan suara langsung dari buruh terdampak," katanya.
Para pekerja yang berpartisipasi dalam aksi ini menghadapi kenyataan upah yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup layak di tengah inflasi yang terus meningkat.
Baca juga: Ratusan buruh perkebunan Jember demo tuntut kesejahteraan
Baca juga: Presiden terima masukan konfederasi buruh soal iuran pensiun tambahan