BRIN jadikan Sumpah Pemuda semangat kembangkan ekosistem riset RI
28 Oktober 2024 14:27 WIB
Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito dalam seminar bertajuk "Peningkatan Peran dan Kontribusi Hasil-hasil Riset BRIN dalam Penguatan Strategi Diplomasi Saintifik Indonesia" di Kantor BRIN, Jakarta, Senin (28/10/2024). (ANTARA/Sean Filo Muhamad)
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadikan semangat para pemuda Indonesia dalam peristiwa Sumpah Pemuda sebagai semangat dalam mengembangkan dan memajukan ekosistem riset dan inovasi di Indonesia.
"Dengan semangat Sumpah Pemuda, maka kita bisa bergabung menyatukan visi dan misi kita untuk menjadikan Indonesia Emas pada tahun 2045 di seluruh bidang," kata Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito di Jakarta, Senin.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Mego, penguatan riset di berbagai bidang perlu ditingkatkan, sehingga berbagai hal yang dilakukan dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045 semuanya dilakukan berdasarkan bukti saintifik.
Oleh karena itu, kerja sama antara masyarakat dan peneliti perlu ditingkatkan, demi mencapai hasil penelitian terbaik, untuk dapat menjadikan produk kebijakan yang juga baik.
Baca juga: BRIN dorong penguatan diplomasi saintifik RI di mata global
Baca juga: BRIN tunggu keputusan Presiden terkait ruang lingkup Kemendiktisaintek
"Hal itulah yang kemudian harus kita sinergikan bersama dan itu sebenarnya mengapa kami mengambil semangat Sumpah Pemuda. Karena, para pemuda-pemudi di tahun itu bisa menghasilkan sumpah yang satu, itu kan luar biasa. Maka ambil semangatnya, kolaborasinya," ujarnya.
Mego juga menyebut pihaknya juga memiliki upaya dalam mengembangkan talenta riset dan inovasi muda, untuk dapat menyinergikan gagasan peneliti muda dengan peneliti yang lebih senior.
Dijelaskan sebelumnya secara terpisah, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko memaparkan BRIN memiliki sejumlah program pembinaan talenta riset muda Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah pendidikan S-2 dan S-3 by-research, visiting professor dan researcher, magang riset, serta penarikan diaspora melalui rekrutmen ASN berkualifikasi tinggi yang jumlahnya mencapai 500 orang per tahun.
Upaya tersebut selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di bidang riset dan inovasi untuk Indonesia, dimana upaya tersebut membuahkan hasil dan dibuktikan dengan peringkat Indeks Inovasi Global Indonesia yang melesat dari peringkat 87 ke 61 pada tahun ini.
"Kami berharap para periset muda yang diharapkan menjadi talenta unggul riset inovasi nasional ke depan itu bisa semakin termotivasi," ucap Laksana Tri Handoko.
"Dengan semangat Sumpah Pemuda, maka kita bisa bergabung menyatukan visi dan misi kita untuk menjadikan Indonesia Emas pada tahun 2045 di seluruh bidang," kata Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito di Jakarta, Senin.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Mego, penguatan riset di berbagai bidang perlu ditingkatkan, sehingga berbagai hal yang dilakukan dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045 semuanya dilakukan berdasarkan bukti saintifik.
Oleh karena itu, kerja sama antara masyarakat dan peneliti perlu ditingkatkan, demi mencapai hasil penelitian terbaik, untuk dapat menjadikan produk kebijakan yang juga baik.
Baca juga: BRIN dorong penguatan diplomasi saintifik RI di mata global
Baca juga: BRIN tunggu keputusan Presiden terkait ruang lingkup Kemendiktisaintek
"Hal itulah yang kemudian harus kita sinergikan bersama dan itu sebenarnya mengapa kami mengambil semangat Sumpah Pemuda. Karena, para pemuda-pemudi di tahun itu bisa menghasilkan sumpah yang satu, itu kan luar biasa. Maka ambil semangatnya, kolaborasinya," ujarnya.
Mego juga menyebut pihaknya juga memiliki upaya dalam mengembangkan talenta riset dan inovasi muda, untuk dapat menyinergikan gagasan peneliti muda dengan peneliti yang lebih senior.
Dijelaskan sebelumnya secara terpisah, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko memaparkan BRIN memiliki sejumlah program pembinaan talenta riset muda Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah pendidikan S-2 dan S-3 by-research, visiting professor dan researcher, magang riset, serta penarikan diaspora melalui rekrutmen ASN berkualifikasi tinggi yang jumlahnya mencapai 500 orang per tahun.
Upaya tersebut selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di bidang riset dan inovasi untuk Indonesia, dimana upaya tersebut membuahkan hasil dan dibuktikan dengan peringkat Indeks Inovasi Global Indonesia yang melesat dari peringkat 87 ke 61 pada tahun ini.
"Kami berharap para periset muda yang diharapkan menjadi talenta unggul riset inovasi nasional ke depan itu bisa semakin termotivasi," ucap Laksana Tri Handoko.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: