Jakarta (ANTARA) - ​​​​​​Sistem peralatan peringatan dini (Early Warning System/EWS) bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat secara resmi mulai beroperasi setelah dipastikan berfungsi dengan baik oleh tim ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa alat EWS berupa perangkat sensor, kamera pengawas (CCTV) dan menara sirine yang sudah terpasang tersebar ke beberapa titik di sekitar Gunung Marapi.

Pemasangan peralatan EWS dilakukan setelah sebelumnya dinyatakan berfungsi dengan baik melalui serangkaian uji coba oleh tim ahli BNPB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), hingga Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera V.

Dari 23 lokasi pemasangan beberapa di antaranya berada di wilayah Nagari Sungai Jambu, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang di Desa Pahu-pagu, Lubuk Mata Kucing hingga termasuk di Kantor Wali Kota Padang Panjang.

Baca juga: Gunung Marapi alami peningkatan aktivitas sejak 7 Oktober 2024
Baca juga: Gunung Marapi Sumbar erupsi setinggi 1.000 meter diiringi dentuman


Adapun daerah-daerah tersebut masuk dalam kategori rawan potensi banjir lahar dingin karena lokasinya beririsan langsung dengan aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi.

Hal ini didapatkan berdasarkan hasil survei pemetaan lapangan dan evaluasi bencana banjir lahar dingin dan banjir bandang (Galodo) pada pertenganan bulan Mei 2024 lalu oleh tim BNPB.

Dalam desain EWS tersebut memiliki rangkaian kerja; ketika sensor mendeteksi muka air sungai mengalami peningkatan di atas normal, maka sirine akan berbunyi dengan keras untuk memperingatkan masyarakat segera mengevakuasi diri.

Pengoperasian sistem peralatan EWS tersebut akan dipantau oleh petugas pusat kontrol Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) di Sumatera Barat yang juga terintegrasi dengan pusat pemantuan milik BMKG dan Pos Pemantau Gunung Marapi dari PVMBG.

BNPB berharap angka keselamatan jiwa masyarakat bisa meningkat sementara potensi kerusakan lingkungan dari bencana di Sumatera Barat bisa diminimalkan setelah adanya kelengkapan alat EWS ini.

Baca juga: BNPB mulai survei pemasangan EWS banjir lahar dingin Gunung Ibu
Baca juga: BMKG: Pemasangan EWS harus diiringi penguatan kesadaran masyarakat