Jakarta (ANTARA) - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Rano Karno mengemukakan pertanian kontrak dapat menjadi strategi bagi Jakarta mendapatkan pangan lokal tanpa harus bersaing dengan provinsi lain sekaligus mengendalikan inflasi pangan tanpa bergantung pada impor.

"Secara realita, Jakarta tidak mungkin membangun pertanian karena lahan tidak memenuhi. Karena itu Pemerintah Provinsi DKI melakukan 'contract farming' dengan sejumlah daerah," kata dia dalam debat kedua Pilkada DKI Jakarta 2024 di Jakarta, Minggu malam.

Rano mengatakan Jakarta tidak bisa menanam tanaman pangan dalam skala besar. Jakarta juga tak dapat menyuplai pangan dalam kebutuhan besar.

Karena itu, satu cara guna mendapatkan pangan lokal, yakni dengan bekerjasama dengan beberapa daerah untuk melakukan pertanian kontrak (contract farming).

Baca juga: Pramono fokuskan dana Rp300 miliar bagi UMKM yang diinisiasi perempuan

Rano menuturkan bahwa memperpendek rantai pasok dengan sistem pertanian kontrak dengan kelompok tani di daerah seperti Jawa Barat selama ini telah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kita harus menciptakan pangan murah dan harus memperpendek rantai pasok dengan sistem 'contract farming' dengan kelompok tani dan selama ini Pemerintah Provinsi DKI telah melakukan itu. Dan kita juga menciptakan pasar agar harga bisa menjadi murah," tutur dia.

Sebelumnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat penyumbang utama inflasi Jakarta pada bulan September 2024 adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau. Data BPS DKI juga menunjukkan beras adalah komoditas penyumbang inflasi terbesar.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengadakan debat kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024 di Beach City International Stadium (BCIS), Jakarta Utara, Minggu malam.

Baca juga: Tiga cawagub Jakarta jawab tantangan inflasi dan rantai pasok pangan

Tema yang diangkat dalam debat kedua yakni "Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial". Tema ini terbagi atas enam subtema, yakni infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan.

Kemudian penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, lalu, pariwisata dan ekonomi kreatif serta inflasi bahan pokok.

Peserta debat tersebut adalah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

Sebelumnya, debat pertama digelar di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10) malam dengan tema "Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global". Debat tahap ketiga Pilkada Jakarta dijadwalkan pada 17 November 2024.
Baca juga: Soal masyarakat Baduy, Rano Karno: Saya orang yang cinta kebudayaan