Persik U-21 tahan 0-0 Timnas U-19
5 Juli 2014 01:45 WIB
Timnas U-19 juara HKFA. Pemain Tim Nasional Sepak Bola U-19 Indonesia yang menjadi pemain terbaik dalam turnamen HKFA 2013, Gavin Kwan Adsit, berpose membawa piala dan medali yang berhasil ia raih, saat akan menemui Menteri Pemuda dan Olah Raga di Jakarta, Jumat (22/2). Timnas Sepak Bola U-19 berhasil menjuarai HKFA International Youth Invitational Tournament 2013 di Hongkong beberapa waktu lalu. (ANTARA/Ismar Patrizki) ()
Kediri (ANTARA News) - Kesebelasan Persik U-21 menahan imbang tamunya, Timnas U-19, dengan skor 0-0 dalam laga Tur Nusantara di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Jumat malam.
Sejak awal pertandingan, kedua tim telah saling serang. Evan Dimas dengan kawan-kawan mendominasi pertandingan, sementara para pemain Persik lebih mengandalkan serangan balik, memanfaatkan kesempatan.
Serangan yang dilakukan tim Garuda Jaya nampaknya tidak berpengaruh pada tim Persik. Pertahanan anak asuh Alfiat yang kokoh, membuat gawang Persik U-21 yang dijaga Achmad Fahmy Arianto gagal dibobol lawan. Hingga babak pertama berakhir, skor masih sama, 0-0.
Memasuki babak kedua, tempo permainan keduanya meningkat. Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri melakukan beberapa perubahan seperti memasukkan Dimas Drajat dan Yabes Roni, dengan harapan mampu menekan pertahanan lawan.
Kapten Persik U-21 Qoiron Sandy Tyas dkk sempat mendapatkan peluang berharga, ketika terjadi kemelut di depan muka gawang pemain Timnas U-19 Awan Setho Raharjo. Namun, bola liar yang menuju gawang Timnas U-19 masih dapat ditahan pemain bertahan yang berdiri di dekat tiang gawang. Hingga tempo pertandingan 2 x 35 menit, skor masih sama, 0-0. Tambahan waktu empat menit ternyata tidak membuahkan hasil, dan skor masih sama.
Pelatih Persik U-21 Alfiat mengatakan dengan pertandingan ini, anak asuhnya juga bisa belajar banyak. Ia mengatakan, masih banyak yang harus divaluasi, seperti soal kontrol bola. Ia juga bangga anak asuhnya bisa bertanding dengan timnas, walaupun tidak membuahkan gol.
"Evaluasi pertandingan, saya cukup senang diberi kesempatan bisa bertanding dengan timnas. Ini pembelajaran, dan mudah-mudahan dari Kediri nanti ada bibit yang bisa menguatkan timnas," katanya.
Sementara itu, pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri menolak berkomentar tentang gagalnya meraih gol di kandang Persik dalam laga pertandingan ini. Ia menyebut, pertandingan ini digelar bukan hanya mencari kalah dan menang, tapi agar masyarakat bisa lebih mencintai timnas.
Ia mengaku bersyukur, karena bisa memberikan hiburan ke masyarakat. Dalam pertandingan yang digelar di Kediri, seperti yang ia inginkan, pertandingan berjalan dengan semangat dan sportif.
"Saya dapatkan aura pertandingan yang saya cita-citakan, fight dan penuh sportivitas. Timnas juga bisa belajar, dan ini juga berguna untuk Persik," katanya.
Untuk evaluasi pertandingan, ia mengatakan akan membicarakan secara internal. Ia berharap, dengan ini, bisa lebih dekat dengan anak asuhnya, mengingat mereka juga masih usia remaja. Untuk ke depan, Timnas U-19 akan bertanding di Malang dan Jogja. (DHS/D011)
Sejak awal pertandingan, kedua tim telah saling serang. Evan Dimas dengan kawan-kawan mendominasi pertandingan, sementara para pemain Persik lebih mengandalkan serangan balik, memanfaatkan kesempatan.
Serangan yang dilakukan tim Garuda Jaya nampaknya tidak berpengaruh pada tim Persik. Pertahanan anak asuh Alfiat yang kokoh, membuat gawang Persik U-21 yang dijaga Achmad Fahmy Arianto gagal dibobol lawan. Hingga babak pertama berakhir, skor masih sama, 0-0.
Memasuki babak kedua, tempo permainan keduanya meningkat. Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri melakukan beberapa perubahan seperti memasukkan Dimas Drajat dan Yabes Roni, dengan harapan mampu menekan pertahanan lawan.
Kapten Persik U-21 Qoiron Sandy Tyas dkk sempat mendapatkan peluang berharga, ketika terjadi kemelut di depan muka gawang pemain Timnas U-19 Awan Setho Raharjo. Namun, bola liar yang menuju gawang Timnas U-19 masih dapat ditahan pemain bertahan yang berdiri di dekat tiang gawang. Hingga tempo pertandingan 2 x 35 menit, skor masih sama, 0-0. Tambahan waktu empat menit ternyata tidak membuahkan hasil, dan skor masih sama.
Pelatih Persik U-21 Alfiat mengatakan dengan pertandingan ini, anak asuhnya juga bisa belajar banyak. Ia mengatakan, masih banyak yang harus divaluasi, seperti soal kontrol bola. Ia juga bangga anak asuhnya bisa bertanding dengan timnas, walaupun tidak membuahkan gol.
"Evaluasi pertandingan, saya cukup senang diberi kesempatan bisa bertanding dengan timnas. Ini pembelajaran, dan mudah-mudahan dari Kediri nanti ada bibit yang bisa menguatkan timnas," katanya.
Sementara itu, pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri menolak berkomentar tentang gagalnya meraih gol di kandang Persik dalam laga pertandingan ini. Ia menyebut, pertandingan ini digelar bukan hanya mencari kalah dan menang, tapi agar masyarakat bisa lebih mencintai timnas.
Ia mengaku bersyukur, karena bisa memberikan hiburan ke masyarakat. Dalam pertandingan yang digelar di Kediri, seperti yang ia inginkan, pertandingan berjalan dengan semangat dan sportif.
"Saya dapatkan aura pertandingan yang saya cita-citakan, fight dan penuh sportivitas. Timnas juga bisa belajar, dan ini juga berguna untuk Persik," katanya.
Untuk evaluasi pertandingan, ia mengatakan akan membicarakan secara internal. Ia berharap, dengan ini, bisa lebih dekat dengan anak asuhnya, mengingat mereka juga masih usia remaja. Untuk ke depan, Timnas U-19 akan bertanding di Malang dan Jogja. (DHS/D011)
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: