Jalan layang runtuh, Brasil berkabung
5 Juli 2014 00:45 WIB
Petugas pemadam kebakaran dan polisi berusha mengevakuasi kendaraan yang terjebak di bawah konstruksi jalan layang yang ambruk di Belo Horizonte, Brazil, Kamis (3/7). Konstruksi jalan layang yang tengah berada dalam proses penyelesaian ambruk di Belo Horizonte, salah satu kota tuan rumah Piala Dunia 2014, dan menewaskan setidaknya dua orang. (AFP PHOTO/PEDRO DUARTE)
Belo Horizonte, Brasil (ANTARA News) - Sebuah jalan layang yang sedang dibangun untuk Piala Dunia di Brasil runtuh pada Kamis waktu setempat, di kota yang akan menyelenggarakan laga semifinal, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 19 lainnya.
Tragedi di Belo Horizonte membalik semangat mencengkram bangsa Brasil karena persiapannya untuk laga perempat final Jumat justru untuk berkabung.
TV layar-besar untuk berkumpulnya masyarakat menonton pertandingan Jumat melawan Kolombia di kota lainnya, Fortaleza, tergores. Presiden Dilma Rousseff menyatakan kesedihannya atas kecelakaan itu.
Rekaman televisi Globo menunjukkan bagian depan bus kuning hancur di bawah bentangan besar jalan raya yang runduh, yang berjarak sekitar 5 km (3 mil) dari stadion Piala Dunia di tenggara kota dan sedang dibangun sebagai bagian dari perbaikan infrastruktur tertunda untuk acara olahraga utama dunia itu.
"Rasanya seperti gempa bumi. Tanah bergetar keras," Daniel Magalhaes, yang berada di dekat lokasi saat kecelakaan terjadi, mengatakan kepada Globo.
"Saya mendengar suara memekakkan telinga. Saya melihat dan menyaksikan jalan layang runtuh."
Dua orang telah tewas dan 19 lainnya terluka, kantor walikota mengatakan. Salah seorang korban adalah pengemudi bus. Tiga kendaraan lain, dua truk dan mobil, juga terkena.
Bagian dari fasilitas terburu-buru
Proyek yang belum selesai itu merupakan bagian dari hiruk pikuk Brasil dan buru-buru yang tak sepenuhnya sukses untuk mendapatkan infrastruktur siap untuk Piala Dunia.
Sejumlah stadion belum selesai ketika pertandingan-pertandingan dimulai.
Lebih dari setahun ini dana 11-miliar dolar untuk pementasan Piala ini mengundang kemarahan orang Brasil yang turun ke jalan, berteriak-teriak bahwa begitu banyak uang lebih baik dihabiskan untuk memperbaiki hal-hal seperti sekolah dan rumah sakit.
Brasil juga akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2016.
Jalan layang sedianya untuk layanan angkutan bus ekspres memasuki kota itu.
Setelah penundaan, jalan itu seyogyanya akan selesai pada akhir Juli.
Belo Horizonte akan menjadi tuan rumah pertandingan semi-final pada hari Selasa waktu setempat antara pemenang laga Brasil vs Kolombia dan Paris lawan Jerman.
Seorang juru bicara untuk kebakaran mengatakan 13 orang berhasil diselamatkan dari bus tanpa cedera.
Itu belum diketahui segera berapa banyak orang berada di dalam mobil yang hancur, kata juru bicara pemadam kebakaran Edgard Estevo da Silva kepada wartawan.
"Kendaraan ini benar-benar di bawah jalan layang ini," katanya.
Dua truk yang terkena reruntuhan dalam keadaan kosong saat itu, kata Silva.
Total 14 tim petugas pemadam kebakaran berada di sana.
Rousseff mengekspresikan kesedihannya di Twitter.
"Dalam rasa sakit ini, saya menyampaikan solidaritas saya untuk keluarga para korban," tulisnya.
Struktur, yang dimulai tahun lalu, di distrik kota itu Sao Joao Batista.
"Jalan layang itu dalam tahap akhir konstruksi dan mereka sedang menurunkan perancah (scaffolding) ketika kecelakaan terjadi," kata seorang juru bicara pemadam kebakaran seperti dikutip AFP.
Tragedi di Belo Horizonte membalik semangat mencengkram bangsa Brasil karena persiapannya untuk laga perempat final Jumat justru untuk berkabung.
TV layar-besar untuk berkumpulnya masyarakat menonton pertandingan Jumat melawan Kolombia di kota lainnya, Fortaleza, tergores. Presiden Dilma Rousseff menyatakan kesedihannya atas kecelakaan itu.
Rekaman televisi Globo menunjukkan bagian depan bus kuning hancur di bawah bentangan besar jalan raya yang runduh, yang berjarak sekitar 5 km (3 mil) dari stadion Piala Dunia di tenggara kota dan sedang dibangun sebagai bagian dari perbaikan infrastruktur tertunda untuk acara olahraga utama dunia itu.
"Rasanya seperti gempa bumi. Tanah bergetar keras," Daniel Magalhaes, yang berada di dekat lokasi saat kecelakaan terjadi, mengatakan kepada Globo.
"Saya mendengar suara memekakkan telinga. Saya melihat dan menyaksikan jalan layang runtuh."
Dua orang telah tewas dan 19 lainnya terluka, kantor walikota mengatakan. Salah seorang korban adalah pengemudi bus. Tiga kendaraan lain, dua truk dan mobil, juga terkena.
Bagian dari fasilitas terburu-buru
Proyek yang belum selesai itu merupakan bagian dari hiruk pikuk Brasil dan buru-buru yang tak sepenuhnya sukses untuk mendapatkan infrastruktur siap untuk Piala Dunia.
Sejumlah stadion belum selesai ketika pertandingan-pertandingan dimulai.
Lebih dari setahun ini dana 11-miliar dolar untuk pementasan Piala ini mengundang kemarahan orang Brasil yang turun ke jalan, berteriak-teriak bahwa begitu banyak uang lebih baik dihabiskan untuk memperbaiki hal-hal seperti sekolah dan rumah sakit.
Brasil juga akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2016.
Jalan layang sedianya untuk layanan angkutan bus ekspres memasuki kota itu.
Setelah penundaan, jalan itu seyogyanya akan selesai pada akhir Juli.
Belo Horizonte akan menjadi tuan rumah pertandingan semi-final pada hari Selasa waktu setempat antara pemenang laga Brasil vs Kolombia dan Paris lawan Jerman.
Seorang juru bicara untuk kebakaran mengatakan 13 orang berhasil diselamatkan dari bus tanpa cedera.
Itu belum diketahui segera berapa banyak orang berada di dalam mobil yang hancur, kata juru bicara pemadam kebakaran Edgard Estevo da Silva kepada wartawan.
"Kendaraan ini benar-benar di bawah jalan layang ini," katanya.
Dua truk yang terkena reruntuhan dalam keadaan kosong saat itu, kata Silva.
Total 14 tim petugas pemadam kebakaran berada di sana.
Rousseff mengekspresikan kesedihannya di Twitter.
"Dalam rasa sakit ini, saya menyampaikan solidaritas saya untuk keluarga para korban," tulisnya.
Struktur, yang dimulai tahun lalu, di distrik kota itu Sao Joao Batista.
"Jalan layang itu dalam tahap akhir konstruksi dan mereka sedang menurunkan perancah (scaffolding) ketika kecelakaan terjadi," kata seorang juru bicara pemadam kebakaran seperti dikutip AFP.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: