Polres Halut bagikan masker akibat debu vulkanik Gunung Dokuno
27 Oktober 2024 12:50 WIB
Jajaran personel Satuan Lantas (Satlantas) Polres Halmahera Utara, bagi bagi masker ke warga dan pengguna jalan akibat debu abu vulkanik Gunung Dokuno, Minggu (27/10/2024). ANTARA/Abdul Fatah (Abdul Fatah)
Ternate (ANTARA) - Jajaran personel Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) yang tergabung dalam Operasi Zebra Kie Raha 2024 melaksanakan bagi bagi masker ke masyarakat dan pengguna jalan akibat debu abu vulkanik Gunung Dokuno.
Kapolres Halmahera Utara AKBP Faidil Zikri, Melalui Kasat Lantas Iptu Ibrahim Mappe dihubungi, Minggu, menjelaskan, pembagian masker secara gratis kepada masyarakat guna mengantisipasi dampak dari abu vulkanik Gunung Dokuno.
Menurut dia, saat ini pihaknya membagikan masker bertempat di empat titik dalam Kota Tobelo yakni Jalan Pemerintahan, Depan Pasar Moderen, Jalan Kemakmuran dan Depan SPBU Wosi.
"Iya satu per satu pengendara yang melintas yang tidak menggunakan masker kami berhentikan kemudian kami berikan masker secara gratis agar terhindar dari debu abu vulkanik Gunung Dokuno yang bisa mengganggu kesehatan, kurang lebih 500 masker dibagikan kepada pengguna jalan dan masyarakat yang melintas," katanya.
Secara terpisah Kasi Humas AKP Kolombus Guduru membenarkan kegiatan tersebut dan mengimbau kepada masyarakat agar memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik Gunung Dukono.
Baca juga: Warga Tobelo Utara terpapar abu vulkanik Gunung Dokuno
Sebelumnya, sejumlah warga berharap agar penanganan dari instansi teknis secara responsif terhadap abu vulkanik yang sering melanda wilayah Tobelo, karena warga rentan terkena penyakit ISPA.
Apalagi, debu vulkanik yang disemburkan oleh Gunung Dukono membuat aktivitas masyarakat terganggu. Mereka harus meminta masker ke RSUD setempat atau membelinya di pasar.
Seperti diketahui, sempat viral pada Agustus 2024 lalu, sejumlah pendaki di puncak Gunung Api Dokuno, Desa Mamuya, Kabupaten Halt hampir tersapu oleh erupsi gunung tersebut.
Rekaman video yang beredar di media sosial, menunjukkan, pendaki yang panik berlari turun dari puncak kawah utama gunung setelah tiba-tiba terjadi erupsi besar saat mereka mendekati kawah.
Pendakian dilakukan pada Sabtu (17/8/2024), bertepatan dengan perayaan HUT ke-79 RI. Namun, pendakian ini tidak mendapatkan izin dari pihak-pihak terkait.
Baca juga: Gunung Gamalama Ternate keluarkan asap putih setinggi 150 meter
Baca juga: PVMBG catat tiga kali erupsi Gunung Marapi pada Minggu pagi
Kapolres Halmahera Utara AKBP Faidil Zikri, Melalui Kasat Lantas Iptu Ibrahim Mappe dihubungi, Minggu, menjelaskan, pembagian masker secara gratis kepada masyarakat guna mengantisipasi dampak dari abu vulkanik Gunung Dokuno.
Menurut dia, saat ini pihaknya membagikan masker bertempat di empat titik dalam Kota Tobelo yakni Jalan Pemerintahan, Depan Pasar Moderen, Jalan Kemakmuran dan Depan SPBU Wosi.
"Iya satu per satu pengendara yang melintas yang tidak menggunakan masker kami berhentikan kemudian kami berikan masker secara gratis agar terhindar dari debu abu vulkanik Gunung Dokuno yang bisa mengganggu kesehatan, kurang lebih 500 masker dibagikan kepada pengguna jalan dan masyarakat yang melintas," katanya.
Secara terpisah Kasi Humas AKP Kolombus Guduru membenarkan kegiatan tersebut dan mengimbau kepada masyarakat agar memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik Gunung Dukono.
Baca juga: Warga Tobelo Utara terpapar abu vulkanik Gunung Dokuno
Sebelumnya, sejumlah warga berharap agar penanganan dari instansi teknis secara responsif terhadap abu vulkanik yang sering melanda wilayah Tobelo, karena warga rentan terkena penyakit ISPA.
Apalagi, debu vulkanik yang disemburkan oleh Gunung Dukono membuat aktivitas masyarakat terganggu. Mereka harus meminta masker ke RSUD setempat atau membelinya di pasar.
Seperti diketahui, sempat viral pada Agustus 2024 lalu, sejumlah pendaki di puncak Gunung Api Dokuno, Desa Mamuya, Kabupaten Halt hampir tersapu oleh erupsi gunung tersebut.
Rekaman video yang beredar di media sosial, menunjukkan, pendaki yang panik berlari turun dari puncak kawah utama gunung setelah tiba-tiba terjadi erupsi besar saat mereka mendekati kawah.
Pendakian dilakukan pada Sabtu (17/8/2024), bertepatan dengan perayaan HUT ke-79 RI. Namun, pendakian ini tidak mendapatkan izin dari pihak-pihak terkait.
Baca juga: Gunung Gamalama Ternate keluarkan asap putih setinggi 150 meter
Baca juga: PVMBG catat tiga kali erupsi Gunung Marapi pada Minggu pagi
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024
Tags: