Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa Iran tidak boleh menanggapi serangan Israel.

“Saya yakin bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri terhadap agresi Iran … Iran tidak boleh menanggapi (serangan Israel),” kata Starmer dipantau secara daring pada Sabtu (26/10).

Tanggapan tersebut muncul setelah Israel melakukan serangan udara ke fasilitas militer Iran pada Sabtu (26/10) dini hari.

Dia juga meyakini bahwa semua pihak perlu menghindari eskalasi regional lebih lanjut dan mendesak semua pihak untuk menahan diri.

“Kami akan terus bekerja sama dengan sekutu untuk meredakan situasi di seluruh kawasan,” kata Starmer.

Pada Sabtu dini hari, Israel melakukan serangan udara terhadap fasilitas militer Iran sebagai balasan atas serangan rudal Iran ke Israel pada 1 Oktober.

Serangan rudal Iran pada 1 Oktober itu merupakan balasan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas di Teheran pada Juli dan pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut bulan lalu.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran pada Sabtu mengatakan, berdasarkan hak yang melekat atas pembelaan yang sah, yang juga tercantum dalam Pasal 51 Piagam PBB, Iran berhak dan berkewajiban untuk membela diri terhadap agresi Israel.

Baku tembak antara Israel dan Iran meningkat pada 2024 setelah Israel mengebom Kedutaan Besar Iran di Suriah pada 1 April yang menewaskan sejumlah pejabat militer senior.

Iran menanggapi serangan bom itu dua minggu kemudian dengan meluncurkan ratusan pesawat nirawak dan rudal balistik ke Israel.

Baca juga: Erdogan: Israel berupaya memicu konflik regional dengan dukungan Barat
Baca juga: Iran desak komunitas global setop upaya Israel picu perang kawasan
Baca juga: Arab Saudi kutuk serangan Israel ke Iran