Bulu tangkis
Arlya/Zahra terhenti di semifinal Indonesia International Challenge
26 Oktober 2024 18:27 WIB
Ganda putri Indonesia Arlya Nabila Thesa Munggaran/Az Zahra Ditya Ramadhani saat berlaga di babak semifinal Indonesia International Challenge 2024 di Surabaya, Sabtu (26/10/2024). ANTARA/HO/PP PBSI.
Jakarta (ANTARA) - Laju ganda putri Indonesia Arlya Nabila Thesa Munggaran/Az Zahra Ditya Ramadhani terhenti di babak semifinal turnamen Indonesia International Challenge 2024 di Surabaya, Sabtu.
Ganda putri ranking 75 dunia itu menelan kekalahan dari wakil Taiwan Hung En-Tzu/Hsieh Pei Shan dengan skor 15-21, 13-21 pada babak empat besar yang digelar di Jatim Expo Surabaya.
Pada laga ini, juara Austrian Open 2024 itu mengaku masih kurang bisa mengimbangi permainan wakil Taiwan peringkat 47 dunia tersebut dan jatuh dalam tekanan.
“Kami masih kesulitan untuk menembus pertahanan lawan. Saat kami kesulitan menyerang, lawan memanfaatkan dengan menyerang balik kami. Saat kondisi seperti itu kami belum siap sehingga hal tersebut membuat kami menelan kekalahan di laga ini,” ungkap Zahra, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI.
Arlya/Zahra mengakui masih belum bisa mengatasi perlawanan Hung/Hsieh. Pada pertemuan sebelumnya di 16 besar Macau Open 2024, Arlya/Zahra juga menyerah dari Hung/Hsieh dengan skor 21-19, 22-24, 15-21.
Berbekal pengalaman tersebut, Arlya/Zahra bertekad untuk berlatih lebih keras lagi untuk bisa mengimbangi lawan yang kualitasnya di atas mereka.
“Kami harus menambah porsi latihan kami khususnya otot tangan. Kami merasa masih kurang dalam hal itu sehingga di laga ini kesulitan dalam menyerang. Beberapa evaluasi tersebut coba kami perbaiki untuk menghadapi turnamen berikutnya,” ujar Zahra.
Raihan Arlya/Zahra terhenti di empat besar membuat keduanya mengulang prestasi saat berlaga pada ajang Indonesia International Challenge 2024 di Pekanbaru.
Saat itu, Arlya/Zahra juga menyerah di semifibal dari wakil Jepang, Miki Kanehiro/Rui Kiyama dua gim langsung 18-21, 12-21.
Dengan hasil ini, sektor ganda putri masih menempatkan wakil Indonesia di final seusai mempertemukan Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu melawan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Baca juga: Profil Taufik Hidayat, legenda bulu tangkis masuk radar kabinet baru
Baca juga: PBSI: Piala Suhandinata awal baik untuk prestasi pemain junior
Baca juga: Rionny belum puas dengan dua medali perunggu Kejuaraan Dunia Junior
Ganda putri ranking 75 dunia itu menelan kekalahan dari wakil Taiwan Hung En-Tzu/Hsieh Pei Shan dengan skor 15-21, 13-21 pada babak empat besar yang digelar di Jatim Expo Surabaya.
Pada laga ini, juara Austrian Open 2024 itu mengaku masih kurang bisa mengimbangi permainan wakil Taiwan peringkat 47 dunia tersebut dan jatuh dalam tekanan.
“Kami masih kesulitan untuk menembus pertahanan lawan. Saat kami kesulitan menyerang, lawan memanfaatkan dengan menyerang balik kami. Saat kondisi seperti itu kami belum siap sehingga hal tersebut membuat kami menelan kekalahan di laga ini,” ungkap Zahra, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI.
Arlya/Zahra mengakui masih belum bisa mengatasi perlawanan Hung/Hsieh. Pada pertemuan sebelumnya di 16 besar Macau Open 2024, Arlya/Zahra juga menyerah dari Hung/Hsieh dengan skor 21-19, 22-24, 15-21.
Berbekal pengalaman tersebut, Arlya/Zahra bertekad untuk berlatih lebih keras lagi untuk bisa mengimbangi lawan yang kualitasnya di atas mereka.
“Kami harus menambah porsi latihan kami khususnya otot tangan. Kami merasa masih kurang dalam hal itu sehingga di laga ini kesulitan dalam menyerang. Beberapa evaluasi tersebut coba kami perbaiki untuk menghadapi turnamen berikutnya,” ujar Zahra.
Raihan Arlya/Zahra terhenti di empat besar membuat keduanya mengulang prestasi saat berlaga pada ajang Indonesia International Challenge 2024 di Pekanbaru.
Saat itu, Arlya/Zahra juga menyerah di semifibal dari wakil Jepang, Miki Kanehiro/Rui Kiyama dua gim langsung 18-21, 12-21.
Dengan hasil ini, sektor ganda putri masih menempatkan wakil Indonesia di final seusai mempertemukan Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu melawan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Baca juga: Profil Taufik Hidayat, legenda bulu tangkis masuk radar kabinet baru
Baca juga: PBSI: Piala Suhandinata awal baik untuk prestasi pemain junior
Baca juga: Rionny belum puas dengan dua medali perunggu Kejuaraan Dunia Junior
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024
Tags: