Jakarta, (ANTARA News) - Tiga organisasi nirlaba KamoeIndonesia.org, SatuDunia.net, dan Indonesian Corruption Watch (ICW) meluncurkan gerakan anak muda memilih dan anti politik uang terutama dengan memanfaatkan sosial media.
"Jumlah suara anak muda, dari pemilih pemula usia 17 hingga 25 tahun diperkirakan 40 juta pemilih. Jika golput atau salah menentukan capres sangat merugikan Indonesia ke depan," kata Anwari Natari, dari SatuDunia.net, di Jakarta Pusat, Kamis.
Menurut koordinator KamoeIndonesia.org Ramlan Widiawan di acara yang dihadiri dua puluhan orang itu kampanye gerakan ini diharapkan dapat melahirkan pemilih pemula yang menyoblos pada pilpres nanti dan tidak menerima politik uang.
Gerakan anak muda ini ditandai dengan meramaikan sosial media Facebook dan Twitter pada hari Minggu (6/7) pukul 16.00 WIB - 18.00 WIB dengan tanda pagar (tagar) #AnakMudaMemilih dan #CapresAntiKorupsi.
"Selain itu kita juga akan mengadakan kampanye damai secara serentak di delapan kota di Indonesia dan ini semuanya akan dilakukan oleh anak-anak muda yang menjadi relawan kami," tambah Ramlan.
Sementara itu, Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Abdullah Dahlan mengatakan bahwa anak-anak muda wajib tahu bahwa bukan hanya sosok capresnya saja yang harus bersih dari korupsi, tetapi proses pemilihannya juga.
"Anak-anak muda selayaknya mengambil bagian dari pengawalan proses pilpres ini. Laporkan jika ada indikasi politik uang dan kawal terus sampai penghitungan suara di TPS berakhir," jelas Abdullah.
KamoeIndonesia.org (Koalisi Anak Muda Online Indonesia) adalah organisasi nirlaba yang lahir 20 Desember 2013 yang menggalang anak muda mewujudkan Demokrasi Tanpa Korupsi, anti golput dan politik uang.
SatuDunia.net merupakan lembaga nirlaba, bagian dari jaringan yang menangani dan memanfaatkan informasi, komunikasi, pengetahuan, dan teknologi untuk organisasi masyarakat sipil di Indonesia.
Ajakan ramaikan sosial media untuk tidak golput
3 Juli 2014 21:40 WIB
Ilustrasi (Istimewa)
Pewarta: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: