Jakarta (ANTARA News) - Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) AP Batubara meminta jajaran tim sukses (timses) pasangan capres--baik timses Joko Widodo-Jusuf Kalla maupun Prabowo Subianto-Hatta Rajasa--agar berkampanye secara damai, "siap menerima kemenangan dan siap menerima kekalahan" pada Pilpres 9 Juli 2014.
"Indonesia telah melaksanakan 11 kali pemilu legislatif secara damai, kemudian dua kali pemilu presiden (pilpres) pada 2004 dan 2009 secara damai, sehingga sudah seharusnya kampanye pilpres 2014 berlangsung damai," katanya kepada pers di Jakarta, Kamis.
Anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP itu menyatakan sipaun pemenang pilpres 2014 adalah Presiden Republik Indonesia yang dimiliki seluruh rakyat Indonesia, bukan presiden partai tertentu atau kelompok tertentu.
AP Batubara mengharapkan, jajaran timses dari kedua pasangan untuk memahamai janji sebelum kampanye pilpres 2014 dimulai, yaitu "siap kalah dan siap menang", sehingga dalam berkampanye mengedepankan sikap sopan santun dan menjunjung tinggi norma bangsa Indonesia.
Sebelumnya, AP Batubara menyesalkan ucapan salah satu anggota Timses pasangan Prabowo-Hatta yaitu Fahri Hamzah yang dalam Twitter telah melecehkan capres Jokowi terkait rencana tanggal 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.
AP Batubara juga mempersoalkan Tabloid Obor Rakyat yang hingga kini belum ada yang dijadikan sebagai tersangka, seharusnya polisi mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang terlibat penerbitan Obor Rakyat yang diduga telah menyiarkan "kampanye hitam" terhadap Jokowi-Jusuf Kalla.
Dia menambahkan, bangsa Indonesia telah bertekad bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus dijaga, sehingga jangan sampai karena Pilpres, Indonesia jadi terpecah.
Pemilu Presiden, 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Para timses capres diminta berkampanye damai
3 Juli 2014 20:49 WIB
Anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP AP Batubara. (Antaranews/Ruslan Burhani)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: