"Negara sahabat, masyarakat internasional, kami akan bekerja sebaik-baiknya menjaga keamanan negeri kami, jalin persahabatan dan kerja sama memekarkan demokrasi," kata Yudhoyono, dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Kamis, usai memimpin rapat terbatas bidang polhukam.
Hingga enam hari menjelang 9 Juli --hari pencoblosan-- situasi relatif aman dan terjaga.
"Kepada semua rakyat Indonesia dengan kebersamaan kita, dengan niat baik kita dan semua langkah yang dilaksanakan penyelenggara pemilu, kalau semua bersatu bekerja bersama, pemilihan presiden berjalan damai dan demokratis," kata dia.
Walau dinilai kondusfi, Yudhyono menekankan semua anggota Kepolisian Indonesia dan TNI harus bekerja keras memastikan Pemilu Presiden nanti berlangsung secara tertib dan lancar.
Termasuk juga pasca hari Pemilu Presiden, proses penghitungan suara, penetapan hasil penghitungan, hingga pelantikan dan pengambilan sumpah presiden-wakil presiden ketujuh Indonesia.
Merespons kekhawatiran itu, dia menegaskan, pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah memastikan mengawal proses demokrasi itu dengan cara mencegah anarkisme dan bentuk lain kekerasan.
Presiden juga mengeluarkan tujuh instruksi tentang itu.
Salah satu Instruksi Presiden itu, agar Kepolisian Indonesia dan TNI tidak meremehkan atau menganggap ringan situasi dan siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.
"Bahwa dengan ijin Allah SWT situasi baik, kita syukuri tapi bila ada gangguan tiba-tiba, maka negara, dalam hal ini Kepolisian Indonesia dan TNI, siap mengamankan demi terjaganya situasi," kata Yudhoyono.