Staf medis terluka dalam serangan Israel di RS Kamal Adwan Gaza utara
25 Oktober 2024 17:52 WIB
Warga mencari berbagai barang yang masih diselamatkan di sebuah bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Al-Maghazi, Jalur Gaza bagian tengah, Kamis (24/10/2024). ANTARA FOTO/Xinhua/Marwan Dawood/tom.
Gaza (ANTARA) - Sejumlah anggota staf medis terluka ketika tentara Israel kembali menargetkan Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, Gaza utara dengan tembakan artileri dan tembakan senjata api pada Jumat.
Staf media melaporkan kepada Anadolu bahwa tembakan tersebut mengakibatkan sejumlah rekan lainnya terluka. Pasukan Israel kemudian menyerbu fasilitas kesehatan itu selang beberapa jam setelah melepaskan tembakannya.
Sejumlah peralatan pentingnya penyelamat nyawa rusak termasuk stasiun oksigen utama yang tidak dapat dioperasikan karena terkena bom.
Sebelumnya pada Kamis (24/10), Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir Al-Bursh, mengatakan kepada Anadolu bahwa pasien dan korban luka hidup dalam keadaan teror karena Israel menargetkan Rumah Sakit Kamal Adwan dan sekitarnya di Gaza utara, di mana tentara Israel telah melakukan aksi pemusnahan massal selama 20 hari.
Sementara itu, serangan darat dan pemboman tentara Israel terus berlanjut di wilayah utara Gaza, seiring dengan upaya pasukan Israel untuk melakukan pengungsian paksa terhadap warga Palestina.
Tentara Israel telah melanjutkan serangan dahsyat di Jalur Gaza sejak serangan Hamas tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 42.800 orang telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 100.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel di Gaza telah membuat hampir seluruh populasi di wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan parah terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya yang brutal di Gaza.
Sumber: Anadolu
Baca juga: 150 warga Palestina di Gaza tewas, terluka akibat diserang Israel
Baca juga: Palestina serukan diakhirinya perang di Gaza saat KTT BRICS
Staf media melaporkan kepada Anadolu bahwa tembakan tersebut mengakibatkan sejumlah rekan lainnya terluka. Pasukan Israel kemudian menyerbu fasilitas kesehatan itu selang beberapa jam setelah melepaskan tembakannya.
Sejumlah peralatan pentingnya penyelamat nyawa rusak termasuk stasiun oksigen utama yang tidak dapat dioperasikan karena terkena bom.
Sebelumnya pada Kamis (24/10), Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir Al-Bursh, mengatakan kepada Anadolu bahwa pasien dan korban luka hidup dalam keadaan teror karena Israel menargetkan Rumah Sakit Kamal Adwan dan sekitarnya di Gaza utara, di mana tentara Israel telah melakukan aksi pemusnahan massal selama 20 hari.
Sementara itu, serangan darat dan pemboman tentara Israel terus berlanjut di wilayah utara Gaza, seiring dengan upaya pasukan Israel untuk melakukan pengungsian paksa terhadap warga Palestina.
Tentara Israel telah melanjutkan serangan dahsyat di Jalur Gaza sejak serangan Hamas tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 42.800 orang telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 100.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel di Gaza telah membuat hampir seluruh populasi di wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan parah terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya yang brutal di Gaza.
Sumber: Anadolu
Baca juga: 150 warga Palestina di Gaza tewas, terluka akibat diserang Israel
Baca juga: Palestina serukan diakhirinya perang di Gaza saat KTT BRICS
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: