Jakarta (ANTARA) - Tunggal putri Indonesia Mutiara Ayu Puspitasari melangkah ke babak semifinal turnamen Indonesia International Challenge 2024 di Surabaya.

Kepastian tersebut didapatkan Mutiara setelah menumbangkan rekan satu negaranya, Bilqis Prasista, dengan skor 16-21, 21-18, 21-14 pada babak perempat final, Jumat.

Pada laga ini, pemain asal Ngawi itu mengaku sedikit kesulitan beradaptasi dengan kondisi arena pertandingan yang banyak hembusan angin.

Dengan bermain lebih tenang dan semangat ingin meraih kemenangan, tunggal putri ranking 97 dunia itu akhirnya menang lewat pertarungan rubber game dalam tempo 1 jam 5 menit.

“Pada laga ini saya kesulitan mengembangkan permainan di sisi lapangan yang banyak berhembus angin. Adanya faktor tersebut membuat saya sulit untuk menerapkan strategi saya inginkan dan akhirnya tertinggal,” ungkap Mutiara, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI.

“Dengan adanya motivasi dari pelatih membuat saya terus termotivasi untuk bisa meraih kemenangan dan akhirnya melangkah ke semifinal,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Mutiara optimistis hadapi 8 besar Indonesia International Challenge

Menghadapi rekan satu negara di delapan besar membuat Mutiara termotivasi. Juara Badminton Asia Junior Championships 2023 itu ingin memberikan pembuktian bahwa dengan kerja keras yang dilakukan bisa meraih hasil maksimal.

“Saya punya motivasi untuk bisa memberikan yang terbaik. Saat ini saya sedang berproses ke arah yang lebih baik dan ke depannya saya ingin meraih kemenangan di semifinal dan melangkah ke partai puncak,” ujar juara Indonesia International Series 2022 itu.

Pada babak empat besar, Mutiara akan menghadapi wakil Malaysia Karupathevan Letshanaa yang meraih kemenangan atas tunggal putri Hong Kong Saloni Samirbhai Mehta lewat pertarungan rubber game 21-11, 19-21, 21-12.

Di sisi lain, tunggal putri Indonesia lainnya, Kyla Legiana Agatha, harus tersingkir di perempatfinal setelah kalah dari wakil Thailand Yataweemin Ketklieng 12-21, 17-21.

“Pada laga ini saya tidak bisa menerapkan pola permainan yang saya inginkan. Sejak awal saya penasaran sehingga banyak tertinggal di laga ini. Tentu saya banyak belajar dengan harus lebih sabar dalam menerapkan pola yang saya inginkan,” ungkap Kyla.

“Setelah tampil di turnamen ini saya akan melakukan evaluasi lagi terutama gaya bermain saya. Ke depannya dalam bermain tidak boleh bermain terburu-buru dan harus lebih banyak mengatur tempo,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Yere/Rahmat tuntaskan “perang saudara” demi maju ke perempat final

Baca juga: Isyana/Rinjani dan Ridya/Anisanaya menyusul ke perempat final

Baca juga: Saut dan Reza saling berhadapan di babak perempat final