Tuzla (ANTARA) - PT Pertamina International Shipping (PIS) mengupgrade teknologi pengolahan air ballast pada salah satu kapal tanker andalannya yang melayani rute internasional, Gamsunoro, saat docking di Turki, sebagai salah satu upaya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan maritim.

Manager Corporate Communication and Relation PIS Vega Pita di Pelabuhan Tuzla, Turki, Jumat, mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk mematuhi regulasi internasional serta melindungi ekosistem laut dari dampak negatif perpindahan organisme laut antar wilayah.

“Kapal Gamsunoro sedang proses docking di Pelabuhan Tuzla, salah satu galangan kapal terkemuka di Turki. Dalam proses ini, kapal tidak hanya menjalani perawatan rutin, tetapi juga meng-upgrade sistem pengolahan air ballast terbaru yang sesuai dengan standar internasional,” kata Vega.

Ia mengatakan, teknologi ini dirancang untuk mencegah penyebaran spesies invasif yang dapat mengancam keanekaragaman hayati laut.

Air ballast yang digunakan untuk menstabilkan kapal sering kali membawa organisme laut dari satu perairan ke perairan lain, yang jika tidak dikelola dengan baik, dapat merusak ekosistem lokal.

“Dengan teknologi baru ini, air ballast yang dibuang kembali ke laut telah melalui proses penyaringan dan treatment sehingga aman bagi lingkungan,” katanya.

Penyelesaian docking di Turki juga merupakan langkah strategis PIS dalam memastikan kapal-kapalnya tidak hanya memenuhi standar keselamatan operasional, tetapi juga standar keberlanjutan lingkungan.

Teknologi yang diadopsi di Kapal Gamsunoro ini merupakan upaya untuk memperbarui armada dengan teknologi ramah lingkungan, sejalan dengan komitmen global Indonesia dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).

“Docking Kapal Gamsunoro di Turki ini untuk memastikan semua kapal PIS memenuhi standar internasional, baik dari segi keselamatan operasional maupun perlindungan lingkungan. Teknologi air ballast yang diterapkan di kapal ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap pelestarian ekosistem laut.”

Langkah PIS ini juga seiring dengan upaya mematuhi Konvensi Internasional tentang Pengelolaan Air Ballast Kapal yang ditetapkan oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO).

Vega mengatakan, penerapan teknologi ini diharapkan bisa menjadi praktik baik bagi industri perkapalan di Indonesia dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan operasional dan perlindungan lingkungan.

“Dengan semakin berkembangnya industri perkapalan Indonesia, penggunaan teknologi ramah lingkungan seperti ini juga diharapkan dapat mewujudkan sektor maritim yang lebih berkelanjutan,” katanya.

Baca juga: Kapal Gamsunoro docking perawatan tingkatkan efisiensi di Turki
Baca juga: PIS raih empat penghargaan di Marketeers Editor's Choice Award 2024
Baca juga: Asia Tenggara jadi hub LNG dunia, PIS siap rebut peluang pertumbuhan