Pertamina Patra Niaga tambah pasokan Biosolar untuk nelayan di Subang
25 Oktober 2024 14:58 WIB
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) 38.41213 Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. ANTARA/HO-PT Pertamina Patra Niaga
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat menambah pasokan Biosolar hingga 70 persen untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) 38.41213 Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan tambahan pasokan tersebut seiring peningkatan aktivitas melaut Kelompok Nelayan Blanakan pada Oktober ini.
Eko menyampaikan berdasarkan realisasi konsumsi Biosolar untuk nelayan di Blanakan pada Oktober 2024, alokasi telah terserap penuh di pekan ketiga.
"Realisasi Biosolar bulan Oktober 2024 untuk SPBUN 38.41213 Blanakan telah terserap sepenuhnya di pekan ketiga Oktober dari total alokasi yang telah ditentukan untuk satu bulan. Sedangkan, alokasi yang diberikan untuk SPBUN Blanakan ini merupakan angka yang ditetapkan berdasarkan realisasi rata-rata selama periode Januari-September 2024 dan evaluasi dari kebutuhan di lapangan," paparnya.
Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyalurkan BBM jenis Biosolar kepada masyarakat sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah di tengah peningkatan konsumsi Biosolar pada Oktober 2024.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga JBB sebut 14 mitra binaan ikut SMEXPO 2024
Baca juga: Pertamina Patra Niaga bekali mahasiswa masuki dunia kerja
"Pertamina terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk terus menyalurkan Biosolar demi memenuhi kebutuhan nelayan. Hal ini dilakukan dengan mengevaluasi kebutuhan, realisasi per bulan, hingga dibandingkan dengan alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah hingga akhir tahun. Seluruh proses ini dilakukan sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku," sebut Eko.
Ia menambahkan bahwa sesuai prosedur, pihak SPBUN telah mengajukan permohonan penambahan alokasi Biosolar pada 22 Oktober 2024 dan telah disetujui, sehingga saat ini sudah diproses untuk penambahan alokasi bulan berjalan sebesar 70 persen dari alokasi normal.
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat juga telah melakukan koordinasi dengan Fuel Terminal Cikampek untuk memprioritaskan pengiriman Biosolar ke SPBUN 38.41213 Blanakan.
Oleh karena itu, Eko menyayangkan sempat terjadinya aksi demonstrasi yang berujung kericuhan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) 38.41213 pada Kamis (24/10/2024) pukul 09.00 WIB.
"Per Kamis (24/10/2024) pukul 17.15 WIB kemarin, truk tangki yang mengangkut Biosolar telah tiba di SPBUN 38.41213 Blanakan dan segera melakukan proses bongkar dan kemudian langsung dilakukan pelayanan ke konsumen nelayan. Pertamina berharap penyaluran Biosolar untuk nelayan wilayah Blanakan dapat berjalan dengan kondusif," sebutnya.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga terima penghargaan Apresiasi Mitra BUMN Champion
Baca juga: Pertagas-Pertamina Patra Niaga bangun pipa BBM Cikampek-Plumpang
Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan tambahan pasokan tersebut seiring peningkatan aktivitas melaut Kelompok Nelayan Blanakan pada Oktober ini.
Eko menyampaikan berdasarkan realisasi konsumsi Biosolar untuk nelayan di Blanakan pada Oktober 2024, alokasi telah terserap penuh di pekan ketiga.
"Realisasi Biosolar bulan Oktober 2024 untuk SPBUN 38.41213 Blanakan telah terserap sepenuhnya di pekan ketiga Oktober dari total alokasi yang telah ditentukan untuk satu bulan. Sedangkan, alokasi yang diberikan untuk SPBUN Blanakan ini merupakan angka yang ditetapkan berdasarkan realisasi rata-rata selama periode Januari-September 2024 dan evaluasi dari kebutuhan di lapangan," paparnya.
Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyalurkan BBM jenis Biosolar kepada masyarakat sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah di tengah peningkatan konsumsi Biosolar pada Oktober 2024.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga JBB sebut 14 mitra binaan ikut SMEXPO 2024
Baca juga: Pertamina Patra Niaga bekali mahasiswa masuki dunia kerja
"Pertamina terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk terus menyalurkan Biosolar demi memenuhi kebutuhan nelayan. Hal ini dilakukan dengan mengevaluasi kebutuhan, realisasi per bulan, hingga dibandingkan dengan alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah hingga akhir tahun. Seluruh proses ini dilakukan sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku," sebut Eko.
Ia menambahkan bahwa sesuai prosedur, pihak SPBUN telah mengajukan permohonan penambahan alokasi Biosolar pada 22 Oktober 2024 dan telah disetujui, sehingga saat ini sudah diproses untuk penambahan alokasi bulan berjalan sebesar 70 persen dari alokasi normal.
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat juga telah melakukan koordinasi dengan Fuel Terminal Cikampek untuk memprioritaskan pengiriman Biosolar ke SPBUN 38.41213 Blanakan.
Oleh karena itu, Eko menyayangkan sempat terjadinya aksi demonstrasi yang berujung kericuhan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) 38.41213 pada Kamis (24/10/2024) pukul 09.00 WIB.
"Per Kamis (24/10/2024) pukul 17.15 WIB kemarin, truk tangki yang mengangkut Biosolar telah tiba di SPBUN 38.41213 Blanakan dan segera melakukan proses bongkar dan kemudian langsung dilakukan pelayanan ke konsumen nelayan. Pertamina berharap penyaluran Biosolar untuk nelayan wilayah Blanakan dapat berjalan dengan kondusif," sebutnya.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga terima penghargaan Apresiasi Mitra BUMN Champion
Baca juga: Pertagas-Pertamina Patra Niaga bangun pipa BBM Cikampek-Plumpang
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: