Jakarta (ANTARA) - Kepala Instalasi Bedah Pusat Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Wifanto Saditya Jeo menyebutkan operasi bedah dengan memanfaatkan teknologi robotik memiliki keunggulan dalam aspek ketepatan atau presisi dibandingkan metode konvensional.

"Pembedahan dengan robot itu memang satu hal yang akan berkembang di masa depan karena dengan alat robotik itu lebih presisi, lebih detail dan kita bisa melakukan tindakan-tindakan kompleks sekaligus," kata Wifanto saat ditemui di konferensi pers liver live surgery di RSCM Kencana Jakarta, Kamis.

Wifanto menambahkan, metode bedah telerobotik berpotensi dapat digunakan untuk tindakan pembedahan berbagai organ. Dengan kehadiran teknologi robotik, Wifanto meyakini peningkatan pelayanan kesehatan di RSCM dapat ditingkatkan setara dengan negara-negara lainnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan teknologi robotik memiliki kemampuan membedah yang fleksibel layaknya operasi secara konvensional, namun dengan ketepatan yang lebih tinggi. Selain itu, teknologi ini memungkinkan operasi pada pasien dilakukan dari jarak jauh

Baca juga: RSCM sukses operasi bedah hati menggunakan teknologi robotik

Baca juga: Polisi gandeng dokter RSCM untuk usut kasus aborsi anak Nikita Mirzani


Penggunaan alat operasi telerobotik juga mengurangi kelelahan dokter, yang dalam proses operasi biasa dapat melakukan tindakan selama berjam-jam.

"Jadi di satu sisi selain makin canggih, makin mudah juga jadi itu akan meringankan kita," ujar Wifanto.

Dokter dan tim bedah dari Rumah Sakit dr.Cipto Mangunkusumo (RSCM) sukses melakukan operasi bedah organ hati untuk mengangkat kista menggunakan teknologi robotik.

Operasi ini merupakan operasi bedah kedua yang dilakukan menggunakan teknologi robotik setelah sebelumnya tim dokter ahli bidang urologi atau saluran kemih dari Rumah Sakit I.G.N.G Ngoerah, Bali menjalani operasi telerobotik pengangkatan kista ginjal kepada pasien yang berada di RSCM.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, nantinya alat untuk operasi telerobotik akan ditempatkan di empat rumah sakit, yakni RSCM Jakarta, RS Hasan Sadikin Bandung, RS I.G.N.G Ngoerah Bali, dan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah.

Ia berharap, teknologi telerobotik tersebut dapat mengatasi berbagai permasalahan kesehatan di Indonesia, khususnya kendala geografis sehingga layanan kesehatan ke depannya dapat diberikan secara merata ke tempat-tempat jauh atau yang aksesnya sulit.*

Baca juga: Pemerintah diminta buat regulasi jajanan anak menyusul peningkatan PTM

Baca juga: Dokter paparkan pengobatan nyeri-radang sendi, hingga gejala outoimun