Beijing (ANTARA) - Sebelas zona teknologi tinggi utama di China telah bersama-sama membentuk sebuah jaringan kolaboratif guna mendorong inovasi dalam industri kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) negara tersebut, demikian dilaporkan China Science Daily.

Sebuah konferensi tentang pembentukan jaringan ini, yang digelar sebelumnya pada pekan ini di Beijing, mengungkap bahwa jaringan yang baru didirikan tersebut mencakup 11 zona teknologi tinggi utama di seluruh China, termasuk Zhongguancun di Beijing, yang juga dijuluki sebagai Silicon Valley-nya China, dan zona-zona yang ada di kota Shanghai, Nanjing, Suzhou, Hangzhou, Hefei, Qingdao, Wuhan, Shenzhen, Chengdu, dan Xi'an, ungkap laporan yang dipublikasikan pada Selasa (22/10) itu.

Wakil Direktur Departemen Perencanaan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China Wu Jiaxi menyatakan harapan bahwa jaringan inovasi kolaboratif itu akan menciptakan lahan yang subur bagi inovasi AI di China melalui pendekatan yang terbuka dan inklusif.

Zona teknologi tinggi merupakan operator inti dan pusat utama untuk pengembangan AI di China, dan menjadi kekuatan signifikan dalam inovasi AI, kata Wu.

Dia juga menekankan pentingnya membangun komunitas untuk inovasi dan pengembangan AI melalui keuntungan bersama, serta memperdalam desain industri AI domestik melalui sebuah model yang digerakkan oleh inovasi.

Dalam konferensi itu, para partisipan jaringan kolaboratif tersebut mengumumkan Inisiatif Zhongguancun, yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan teknologi AI di berbagai bidang seperti cip, algoritma, dan model.

Inisiatif Zhongguancun juga berupaya membangun sistem layanan inovasi dan kewirausahaan yang komprehensif untuk seluruh rantai industri AI dan membangun mekanisme untuk pertukaran teknologi, industri, modal, dan talenta.

Inisiatif tersebut mendorong pembentukan platform AI terbuka untuk memaksimalkan pembagian pencapaian pengembangan AI dan mengupayakan partisipasi aktif zona teknologi tinggi dalam perumusan standar internasional dan nasional.

Lebih lanjut, inisiatif itu menekankan pentingnya memperkuat keamanan data dan perlindungan privasi, serta menyediakan layanan pengawasan dan regulasi rutin bagi perusahaan platform AI, untuk memastikan keterlacakan dan keandalan teknologi AI.