Presiden inginkan Polri sikat penjahat, lindungi masyarakat
1 Juli 2014 20:01 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyampaikan pidato saat menghadiri buka bersama di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta Selatan, Selasa (1/7). Acara tersebut juga sekaligus syukuran Hari Bhayangkara ke-68. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan Kepolisian Republik Indonesia untuk tetap menyikat kriminalitas dan para penjahat, sekaligus melindungi keamanan masyarakat dari beragam tindak kejahatan.
"Pesan saya bila hanya satu kalimat, maka sikat penjahat, lindungi masyarakat," kata Presiden dalam acara syukuran Hari Ulang Tahun ke-68 Bhayangkara 2014 dan Buka Puasa Bersama dengan Presiden RI di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, Selasa.
Presiden memaparkan, tugas-tugas yang diemban Polri kini semakin berat dan menertibkan keamanan di masyarakat juga bukanlah hal yang mudah.
Presiden berpendapat bahwa cara-cara lama di era otoritarian dahulu tentu tidak cocok bila dilaksanakan pada masa sekarang ini.
Hal itu, ujar dia, karena ada potensi anggapan pelanggaran hak asasi manusia sehingga tugas Polri saat ini juga mudah disalahartikan.
"Polri harus tetap tegas melindungi dan melayani masyarakat serta memerangi penjahat," katanya.
Ia juga mengemukakan agar tugas Polri dapat berjalan dengan baik maka pemerintah antara lain telah meningkatkan rasio antara petugas kepolisian dan masyarakat sehingga lebih ideal.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, kemajuan Polri sangat pesat yang terindikasi antara lain dari anggaran yang terus meningkat.
Selain itu, ujar Kapolri, peningkatan renumerasi serta penambahan perlengkapan sarana dan prasarana sekaligus modernisasi peralatan juga bermanfaat bagi Polri menjadi organisasi modern yang dipercaya masyarakat.
"Penambahan personel sebanyak 50 ribu orang dalam kurun waktu tiga tahun yaitu 2012 - 2014 termasuk rekrutmen 7.000 personel Polwan," kata Sutarman.
Ke depan, Kapolri menegaskan akan terus mengoptimalkan potensi dan sumber daya yang dimiliki Polri sehingga mampu mendukung keberlanjutan pembangunan nasional.
(M040/M026)
"Pesan saya bila hanya satu kalimat, maka sikat penjahat, lindungi masyarakat," kata Presiden dalam acara syukuran Hari Ulang Tahun ke-68 Bhayangkara 2014 dan Buka Puasa Bersama dengan Presiden RI di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, Selasa.
Presiden memaparkan, tugas-tugas yang diemban Polri kini semakin berat dan menertibkan keamanan di masyarakat juga bukanlah hal yang mudah.
Presiden berpendapat bahwa cara-cara lama di era otoritarian dahulu tentu tidak cocok bila dilaksanakan pada masa sekarang ini.
Hal itu, ujar dia, karena ada potensi anggapan pelanggaran hak asasi manusia sehingga tugas Polri saat ini juga mudah disalahartikan.
"Polri harus tetap tegas melindungi dan melayani masyarakat serta memerangi penjahat," katanya.
Ia juga mengemukakan agar tugas Polri dapat berjalan dengan baik maka pemerintah antara lain telah meningkatkan rasio antara petugas kepolisian dan masyarakat sehingga lebih ideal.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, kemajuan Polri sangat pesat yang terindikasi antara lain dari anggaran yang terus meningkat.
Selain itu, ujar Kapolri, peningkatan renumerasi serta penambahan perlengkapan sarana dan prasarana sekaligus modernisasi peralatan juga bermanfaat bagi Polri menjadi organisasi modern yang dipercaya masyarakat.
"Penambahan personel sebanyak 50 ribu orang dalam kurun waktu tiga tahun yaitu 2012 - 2014 termasuk rekrutmen 7.000 personel Polwan," kata Sutarman.
Ke depan, Kapolri menegaskan akan terus mengoptimalkan potensi dan sumber daya yang dimiliki Polri sehingga mampu mendukung keberlanjutan pembangunan nasional.
(M040/M026)
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: