TNI AL-RBN bersiap latihan bersama di Laut Jawa 17–23 November
24 Oktober 2024 16:41 WIB
Panglima Komando Armada II TNI Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo menerima laporan jajarannya terkait beberapa isu salah satunya Latihan Bersama (Latma) Helang Laut 21B/2024 dalam rapat di Markas Komando Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (22/10/2024). ANTARA/HO-Dinas Penerangan Komando Armada II TNI AL.
Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Brunei Darussalam (RBN) bersiap untuk kembali mengikuti Latihan Bersama (Latma) Helang Laut Ke-21 Tahun 2024 di Surabaya, Jawa Timur, dan di Laut Jawa pada 17–23 November 2024.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada (Kadispen Koarmada) II TNI AL Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko saat dihubungi di Jakarta, Kamis, menjelaskan latihan itu bertujuan meningkatkan interoperabilitas terutama dalam menjaga keamanan dan menegakkan hukum di laut.
“Latma Helang Laut 21B/24 merupakan latihan bilateral dua tahunan yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Laut dan Royal Brunei Navy dengan fokus meningkatkan interoperabilitas kedua negara, berisikan materi yang menunjang pelaksanaan keamanan laut,” kata Widyo.
Baca juga: TNI AL-AL Rusia latihan perang perdana di Surabaya 4--8 November
Dia menjelaskan latihan tersebut bakal terdiri atas dua tahap, yaitu fase pangkalan (harbour phase) di Markas Komando Koarmada II di Surabaya dan fase laut (sea phase) di Laut Jawa.
Untuk latihan itu, kata Widyo, TNI AL menyiapkan dua kapal perang, yaitu KRI Frans Kaisiepo-368 dan KRI Tombak-629, sementara Angkatan Laut Brunei mengerahkan juga dua kapal perang, yaitu KDB-Darulaman-08 dan KDB Syafaat-19 serta satu tim dari pasukan khusus NAVSAG (Navy Surface Action Group).
Dalam rangkaian persiapan Latma Helang, Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Rivo De Havilland memaparkan langsung rencana garis besar (RGB) latihan di hadapan Panglima Komando Armada II TNI AL Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo dalam rapat di Markas Komando Koarmada II, Surabaya, Selasa (22/10).
Selepas menerima paparan itu, Pangkoarmada II mengingatkan para komandan kapal untuk rutin mengecek kesiapan personel dan alutsista.
“Ingat keamanan dan keselamatan harus selalu menjadi prioritas dalam setiap penugasan,” kata Ariantyo kepada para komandan kapal saat rapat.
Baca juga: KRI Bung Karno-KRI Kerambit rampungkan latihan bersama AL Singapura
Latma Helang Laut terakhir kali digelar di perairan Brunei pada 2022. Latihan bersama itu digelar secara bergantian di Indonesia dan Brunei Darussalam setiap dua tahun sekali.
KRI Frans Kaisiepo-368 yang pada latihan kali ini dipersiapkan untuk Latma Helang Laut 21B/24 juga pernah mengikuti latihan yang sama pada 2015.
Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia berbagi wilayah darat di Pulau Kalimantan. Meskipun berdekatan, Indonesia dan Brunei tidak berbagi wilayah perbatasan di laut karena batas laut Brunei sebagian besar langsung menghadap ke Laut China Selatan.
Baca juga: KRI Bung Tomo bersiap menjelang latihan bersama Angkatan Laut Vietnam
Baca juga: TNI AL dan RAN rampung latihan bersama di perbatasan RI-Australia
Baca juga: Marinir Indonesia dan AS latihan bersama di Situbondo
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada (Kadispen Koarmada) II TNI AL Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko saat dihubungi di Jakarta, Kamis, menjelaskan latihan itu bertujuan meningkatkan interoperabilitas terutama dalam menjaga keamanan dan menegakkan hukum di laut.
“Latma Helang Laut 21B/24 merupakan latihan bilateral dua tahunan yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Laut dan Royal Brunei Navy dengan fokus meningkatkan interoperabilitas kedua negara, berisikan materi yang menunjang pelaksanaan keamanan laut,” kata Widyo.
Baca juga: TNI AL-AL Rusia latihan perang perdana di Surabaya 4--8 November
Dia menjelaskan latihan tersebut bakal terdiri atas dua tahap, yaitu fase pangkalan (harbour phase) di Markas Komando Koarmada II di Surabaya dan fase laut (sea phase) di Laut Jawa.
Untuk latihan itu, kata Widyo, TNI AL menyiapkan dua kapal perang, yaitu KRI Frans Kaisiepo-368 dan KRI Tombak-629, sementara Angkatan Laut Brunei mengerahkan juga dua kapal perang, yaitu KDB-Darulaman-08 dan KDB Syafaat-19 serta satu tim dari pasukan khusus NAVSAG (Navy Surface Action Group).
Dalam rangkaian persiapan Latma Helang, Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Rivo De Havilland memaparkan langsung rencana garis besar (RGB) latihan di hadapan Panglima Komando Armada II TNI AL Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo dalam rapat di Markas Komando Koarmada II, Surabaya, Selasa (22/10).
Selepas menerima paparan itu, Pangkoarmada II mengingatkan para komandan kapal untuk rutin mengecek kesiapan personel dan alutsista.
“Ingat keamanan dan keselamatan harus selalu menjadi prioritas dalam setiap penugasan,” kata Ariantyo kepada para komandan kapal saat rapat.
Baca juga: KRI Bung Karno-KRI Kerambit rampungkan latihan bersama AL Singapura
Latma Helang Laut terakhir kali digelar di perairan Brunei pada 2022. Latihan bersama itu digelar secara bergantian di Indonesia dan Brunei Darussalam setiap dua tahun sekali.
KRI Frans Kaisiepo-368 yang pada latihan kali ini dipersiapkan untuk Latma Helang Laut 21B/24 juga pernah mengikuti latihan yang sama pada 2015.
Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia berbagi wilayah darat di Pulau Kalimantan. Meskipun berdekatan, Indonesia dan Brunei tidak berbagi wilayah perbatasan di laut karena batas laut Brunei sebagian besar langsung menghadap ke Laut China Selatan.
Baca juga: KRI Bung Tomo bersiap menjelang latihan bersama Angkatan Laut Vietnam
Baca juga: TNI AL dan RAN rampung latihan bersama di perbatasan RI-Australia
Baca juga: Marinir Indonesia dan AS latihan bersama di Situbondo
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: