Semarang (ANTARA News) - Bulog Divisi Regional Jawa Tengah (Jateng) membuka peluang kerjasama dengan pihak swasta untuk mengembangkan bisnis Bulogmart ke semua wilayah.

"Pada prinsipnya kami terbuka kalau ada pihak swasta baik itu kelompok maupun perorangan yang tertarik untuk mengembangkan Bulogmart ini," kata Kepala Bulog Divre Jateng Damin Hartono di Semarang, Selasa.

Ia mengatakan tidak ada syarat khusus yang diberikan oleh Bulog kaitannya dengan tempat yang akan dijadikan tempat usaha Bulogmart.

"Ya kami luwes saja baik itu tempat didirikannya Bulogmart dan teknisnya bagaimana apakah itu tunai atau konsinyasi, bagi kami yang penting komoditas yang dijual oleh Bulogmart ini bisa membantu masyarakat dan tentu saja laku di pasaran," urainya.

Sejauh ini Bulog Sub Divre Semarang tengah melakukan kerjasama dengan perorangan untuk pengadaan Bulogmart di kawasan Meteseh Kecamatan Tembalang.

"Tetapi kontraknya sudah mau habis dan kami melihat tempatnya memang kurang potensial karena jauh dari keramaian, kami berharap pada kerjasama yang lain Bulogmart ini bisa berada di tempat yang ramai penduduk atau tempatnya strategis," jelasnya.

Sejauh ini Bulogmart yang berada di Meteseh merupakan satu-satunya kerjasama antara Bulog dengan pihak swasta dalam kaitannya pengadaan swalayan mini tersebut.

Damin mengatakan hingga saat ini Bulog Divre Jateng mengelola 51 Bulogmart yang tersebar di setiap gudang Bulog, enam berada di Sub Divre, dan satu ada di Distrik Center yang berada di Randu Garut.

"Sebanyak 51 Bulogmart ini berada di kawasan yang strategis sehingga bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat luas, kami juga berharap komoditas yang ada di Bulogmart bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," tukasnya.

Sementara itu salah satu warga Meteseh Sofie, mengatakan dirinya sudah tidak lagi berbelanja ke Bulogmart yang ada di kawasan tersebut karena barang yang dijual sudah tidak lengkap dan jarang buka.

"Sebenarnya keberadaan Bulogmart ini cukup membantu warga sekitar untuk belanja minyak, beras, dan gula, tetapi kalau yang dijual tidak lengkap kami terpaksa mencari di swalayan lain," tukasnya.

(KR-AWA/J005)