Jakarta (ANTARA) - Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara membagikan kenangannya saat menjadi taruna Akademi Militer (Akmil) Magelang mendapatkan ceramah kepemimpinan di Lembah Tidar dari Presiden Prabowo Subianto, yang saat itu Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.

Iftitah, yang merupakan Adhi Makayasa Akmil Tahun 1999, menceritakan pada 28 April 1997 — sekitar 27 tahun yang lalu, dia yang masih kopral taruna menyaksikan langsung bagaimana Prabowo mengawali ceramah kepemimpinannya bukan dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan, yaitu aksi unjuk kemampuan dirinya sebagai pimpinan Kopassus di hadapan para taruna.

“Jenderal Prabowo dan pasukannya masuk Akademi Militer melalui udara. Beliau lompat dari pesawat lalu terjun bebas (free fall) dan mendarat di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer. Tanpa satu patah kata pun, beliau sedang ‘berceramah’ bagaimana pemimpin harus berani: Quick to see, quick to decide, dan quick to take action,” kata Iftitah saat dihubungi di Jakarta, Kamis, menceritakan kesannya terhadap ceramah kepemimpinan Prabowo itu.

Dia melanjutkan Prabowo menunjukkan kepada para taruna menjadi seorang pemimpin harus berani ambil risiko.

“Risiko penerjunan adalah nyawa, dan beliau rela menempuh risiko hilangnya nyawa demi sebuah ‘ceramah kepemimpinan’,” sambung Iftitah.
Foto arsip - Presiden Prabowo Subianto saat masih menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus, terjun free fall dari pesawat udara menuju Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang, pada 28 April 1997, saat hendak memberikan ceramah kepemimpinan kepada para taruna. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi Iftitah Sulaiman.


Dia meneruskan ceritanya saat Prabowo mendarat di Lapangan Sapta Marga, para taruna terbakar semangatnya. Prabowo dielu-elukan para taruna yang berteriak sambil mengepalkan tangan: “Komando! Komando! Komando!”

Kemudian, di Lapangan Sapta Marga, Prabowo juga memperkenalkan olahraga rugby ke para taruna. Prabowo menjelaskan kepada mereka rugby ialah olahraga para petarung, karena saling adu strategi, membutuhkan kerja sama tim, dan keberanian.

“Barulah setelah itu, para taruna menuju gedung pertemuan Lily Rochli untuk mendengarkan lanjutan ceramah kepemimpinan beliau dalam arti harfiah. Acara hari itu ditutup dengan makan bersama para taruna. Taruna senang, karena makan siang dapat tambahan extra fooding: apel merah dan ice cream,” tutur Iftitah.

Iftitah bakal kembali mendengar “ceramah kepemimpinan” dari Prabowo di Akmil pada 25–27 Oktober 2024. Namun, kali ini, Prabowo memberikan ceramah itu sebagai Presiden kepada jajaran menteri Kabinet Merah Putih.
Foto arsip - Presiden Prabowo Subianto saat masih menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus, memberikan ceramah kepemimpinan kepada para taruna pada 28 April 1997. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi Iftitah Sulaiman.


Jajaran menteri Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo itu dijadwalkan berangkat ke Magelang Kamis siang bersama-sama naik pesawat TNI Angkatan Udara dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Di Akmil, para menteri itu akan bermalam di tenda-tenda yang disiapkan khusus untuk mereka. Para menteri dijadwalkan bakal menjalani serangkaian kegiatan yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo.

Presiden dalam pengantarnya dalam Sidang Kabinet Paripurna perdana di Kantor Presiden, Rabu (23/10), berharap pembekalan menteri di Akademi Militer dapat menumbuhkan keberanian dan jiwa-jiwa heroik, karena Magelang merupakan daerah pusat perlawanan pada masa penjajahan.

Baca juga: Istana: Penggemblengan menteri di Akmil bukan ospek atau militerisme
Baca juga: Jajaran menteri dan wamen berangkat ke Magelang siang ini
Baca juga: Politik kemarin, sidang kabinet perdana hingga RUU Perampasan Aset