Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) telah menetapkan susunan anggota untuk periode 2022-2027. Anggota tersebut terpilih melalui proses seleksi ketat yang dilakukan oleh Komisi II DPR RI bersama pemerintah dan disetujui oleh Presiden RI.

Pada periode 2022-2027, Bawaslu memiliki lima anggota. Awalnya, terdapat 10 calon yang mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan, namun hanya lima yang berhasil terpilih sebagai anggota Bawaslu RI.

Dari lima anggota tersebut, satu merupakan petahana dari periode sebelumnya, sedangkan empat lainnya adalah anggota Bawaslu daerah. Berikut adalah profil singkat lima anggota Bawaslu terpilih untuk periode 2022-2027.

Profil lima anggota Bawaslu periode 2022-2027

1. Rahmat Bagja

Rahmat Bagja, yang sebelumnya menjabat sebagai anggota Bawaslu RI periode 2017-2022, kembali terpilih untuk masa jabatan 2022-2027. Lahir di Medan pada 10 Februari 1980, ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1998-2003, seperti yang tercantum di laman resmi Bawaslu RI.

Selama kuliah, Rahmat aktif dalam gerakan mahasiswa untuk reformasi. Ia menjabat sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UI (2001-2002), Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Hukum UI (2000-2001), dan Wakil Koordinator Lembaga Pengelolaan Kader HMI Depok (2001-2003).

Pada 2003, ia juga menjadi peneliti muda di Pusat Konstitusi Fakultas Hukum UI di bawah pengawasan Jimly Asshiddiqie, terlibat dalam penelitian MPR RI untuk menganalisis produk hukum MPR.

Rahmat melanjutkan pendidikan magister di Fakultas Hukum Utrecht University, Belanda, pada 2008-2009, dan kemudian meraih gelar doktor di Program Studi Ilmu Hukum antara 2010-2014.

Sebelum menjadi anggota Bawaslu RI, ia adalah dosen tetap di Fakultas Hukum Universitas Al Azhar Indonesia, Tenaga Ahli Anggota DPD RI (2009-2010), dan Tenaga Ahli Badan Kehormatan DPR RI (2010).

2. Puadi

Puadi lahir di Bekasi, Jawa Barat, pada 4 Januari 1974, saat ini menjabat sebagai anggota Bawaslu DKI Jakarta periode 2017-2022 sebagai Koordinator Divisi Penindakan dan Penanganan Pelanggaran.

Sebelumnya, ia adalah anggota Panwaslu Kota Jakarta Barat (2012-2014) dan terpilih sebagai Ketua Panwaslu Kota Jakarta Barat Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Selain menjabat sebagai anggota Bawaslu DKI Jakarta, Puadi juga terlibat dalam Tim Pemeriksa Daerah (TPD) Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu RI.

Puadi menyelesaikan studi sarjana di Program Studi Pendidikan Moral Pancasila Universitas Negeri Jakarta, yang sebelumnya dikenal sebagai IKIP Jakarta, dan meraih gelar magister di Program Studi Sumber Daya Manusia dari Universitas Trilogi Jakarta.

3. Totok Hariyono

Totok Hariyono saat ini menjabat sebagai Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa di Bawaslu Provinsi Jawa Timur. Lahir pada 5 Februari 1967, ia aktif dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) saat menempuh pendidikan di IKIP PGRI Malang, Jawa Timur, menurut informasi resmi Bawaslu Jawa Timur.

Di sana, ia belajar membangun jaringan antarkelompok pro-demokrasi dan mengonsolidasikan cita-cita untuk Indonesia yang lebih baik. Totok meraih gelar sarjana di Program Studi Ilmu Hukum di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Sunan Giri Malang.

Karier kepemiluan Totok dimulai pada 2005 saat ia menjabat sebagai Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dalam Pilkada Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ia kemudian menjadi Panwaslu dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2008. Dari 2009 hingga 2014, Totok menjadi anggota KPU Kabupaten Malang.

4. Herwyn Jefler Hielsa Malonda

Herwyn merupakan Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara sejak 2012. Lahir di Passo, Kabupaten Minahasa, pada 30 Januari 1972, ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Program Studi Pendidikan Ekonomi IKIP Manado dan Program Studi Hukum di Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT).

Herwyn melanjutkan pendidikan magister di Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Manado dan Program Studi Hukum Universitas Wijaya Putra Surabaya. Ia kemudian meraih gelar doktor dari Program Doktor Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Karier kepemiluan Herwyn dimulai sebagai Koordinator Pemantau Pemilu (Election Monitoring Committee/EMC) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) pada 1999. Ia kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua Panwaslu Minahasa pada 2003-2004 dan Ketua Panwaslu Minahasa pada 2005, 2007, dan 2008.

5. Lolly Suhenty

Lolly Suhenty merupakan satu-satunya perempuan yang terpilih sebagai anggota Bawaslu RI periode 2022-2027. Saat ini, ia menjabat sebagai anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat dan memimpin Divisi Hubungan Masyarakat serta Hubungan Antarlembaga.

Lahir di Cianjur pada 28 Februari 1978, Lolly menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, seperti yang tercantum dalam informasi resmi Bawaslu Provinsi Jawa Barat.

Selama kuliah, Lolly aktif dalam organisasi. Ia pernah menjabat sebagai pengurus Senat Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Gunung Djati, Ketua Divisi Studi Gender di Badan Eksekutif Mahasiswa, serta Redaktur Berita di Pers Mahasiswa Suaka Sunan Gunung Djati.

Pengalaman organisasi Lolly meluas di luar kampus. Ia menjabat sebagai pengurus PMII Cabang Bandung Raya, Koordinator Divisi Dokumentasi, Informasi, dan Publikasi Alimat, serta pengurus pusat Fatayat Nahdlatul Ulama di bidang Advokasi, Politik, dan Hukum.

Sebelum berkarier di Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Lolly Suhenty pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli DPD RI, Sekretaris Eksekutif Kaukus Perempuan Parlemen dan DPD RI, serta Koordinator Presidium Wilayah Koalisi Perempuan Indonesia Jawa Barat.