"Hari H (untuk pengajuan pendamping). Nanti kami siapkan formulir C pendamping. Tujuannya, menjaga kerahasiaan surat suara. (Pendamping) bisa petugas KPPS, keluarga atau tetangga yang pemilih percaya," kata Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya di Jakarta, Kamis.
Oleh karena itu, tegasnya, sang pendamping dilarang menyampaikan pilihan pemilih kepada orang lain.
Baca juga: Sinta Wahid keluhkan sulitnya proses mencoblos
Lalu, khusus untuk pemilih tunanetra, disediakan alat bantu berupa lembaran kertas dengan huruf braille dan lubang-lubang yang akan memudahkan pemilih kelompok ini untuk mencoblos.
Sementara bagi pemilih tunarungu, petugas KPPS akan membantu menepuk bahunya saat tiba giliran untuk mencoblos.
KPU DKI mengadakan simulasi pemungutan dan perhitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di kawasan Johar Baru, Jakarta.
Baca juga: Ini klaim Bawaslu Jaksel terkait kampanye tiga paslon
Lalu, lanjutnya, juga untuk mengukur efektivitas pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.
"Jadi, kami menargetkan Sirekap harus selesai dalam waktu 1x24 jam. Yang paling penting hari ini, bagaimana KPPS mampu untuk melakukan potret atau foto dan pengunggahan data ke dalam server Sirekap," jelas Dody.
Baca juga: KPU Jakbar nobar "Tepatilah Janji"
Sebelumnya, KPU DKI Jakarta telah menetapkan total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 8.214.007 jiwa.
Jumlah itu tersebar di Kepulauan Seribu sebanyak 20.908, Jakarta Pusat 813.721, Jakarta Utara 1.345.815, lalu Jakarta Barat 1.909.774, Jakarta Selatan 1.748.961 dan Jakarta Timur 2.374.828.
KPU DKI Jakarta juga telah menetapkan tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen nomor urut 2 serta Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) nomor urut 3.
Baca juga: Bawaslu Jaksel siap kerahkan 3.270 pengawas TPS Pilkada DKI