Brasilia (ANTARA News) - Masuknya Antoine Griezmann membuat Prancis bisa mengungguli Nigeria pada laga 16 Besar Piala Dunia. Tapi itu membuat pelatih Didier Deschamps tidak lagi bisa memastikan konfigurasi serangan terkuat timnya.

28 menit menjelang pertandingan di Brasilia yang masih 0-0 usai, Deschamps memutuskan memasukkan Griezmann untuk menggantikan striker Arsenal Olivier Giroud, dan ternyata sang striker dengan cepat memberi dampak kepada permainan tim.

Masuknya pemain berusia 23 tahun itu membuat Karim Benzema bergeser ke posisi kesukaannya di tengah ketimbang di kiri dan dalam hitungan menit dia merancang umpan kepada striker Real Madrid itu untuk melepaskan tembakan yang memaksa kiper Nigeria Victor Moses berjibaku.

Reposisi Benzema membuat Prancis mendapatkan landasan dalam trio serangan dan setelah rangkaian serangan, akhirnya Nigeria kebobolan pada menit 79 ketika Paul Pogba melepaskan sundulan ke sudut gawang.

Griezmann lalu memaksa kapten Nigeria Joseph Yobo memotong umpan Mathieu Valbuena untuk masuk ke gawangnya sendiri pada masa injuri. Benzema segera menyanjung kontribusi penyerang Real Sociedad itu.

"Griezmann mengimbuhkan sesuatu ketika dia masuk," kata si pemakai nomor 10 itu setelah timnya menang 2-0 di Stadio Nasional Mane Garrincha, Senin malam lalu.

"Kami menjadi menemukan banyak ruang di belakang pertahanan mereka, yang pada babak pertama tidak bisa kami buat," kata Benzema.

Giroud sendiri telah berupaya keras menyerang, namun beberapa kali gagal menyelesaikannya. Meski begitu dia dipuji Deschamps dan penjaga gawang Hugo Lloris.

"Olivier telah menggedor, menggedor, menggedor bek-bek (lawan), lalu para pemain lain tinggal menyelesaikannya," kata kapten Prancis itu.

Giroud sendiri, dengan sedikit iri, menyebut masuknya Griezmann bukan faktor tunggal yang membalikkan arah permainan Prancis.

"Pemain-pemain pengganti yang masuk memang menguntungkan," kata Giroud menyebut lebih dari satu pemain pengganti, padahal pemain pengganti lainnya, yakni Moussa Sissoko baru masuk menggantikan Valbuena, pada menit keempat waktu tambahan.

Beda profil

Benzema dan Valbuena sudah pasti tidak tergantikan di barisan serang Prancis, tapi Deschamps masih bingung antara memilih Griezmann atau Giroud sebagai penyerang ketiga.

Saat Griezmann mendampingi Benzema di sisi kiri ketika melawan Honduras pada laga pembuka, Benzema bisa menciptakan dua gol dan memaksa penjaga gawang Noel Valladares menciptakan gol bunuh diri guna memenangkan Prancis 3-0.

Tetapi ketika Giroud menggantikan Griezmann saat melawan Swiss, Prancis malah menjadi lebih baik dengan serangan balik yang cepat untuk memetik kemenangan besar 5-2 berkat lima gol dari lima pemain berbeda, termasuk tiga dari para penyerang.

Sebaliknya, saat Prancis ditahan 0-0 oleh Ekuador, Griezmann tampil mengecewakan sampai kemudian Giroud menggantikannya pada babak kedua dan sejak itu Prancis kerap mengancam pertahanan lawan yang tak mudah ditembus itu.

Terakhir, menghadapi Nigeria yang mengandalkan fisik juga ada cerita berbeda. Benzema kelihatan tak cocok di sayap kiri sampai Giroud keluar dan masuknya Griezmann mengubah pola permainan.

Deschamps seirama dengan para pemainnya ketika ditanyai apakah dia menyesal tidak menurunkan Griezmann lebih dulu ketimbang Giroud.

"Mereka punya profil berbeda. Anda tidak tahu dan saya tidak tahu itu akan berhasil jika Griezmann dimainkan sejak awal. Pertandingan itu berakhir 90 menit."

"Oliver telah berlaku sebagai tumpuan, membuat beberapa jeda penting, dan memanfaatkan kekuatannya di udara, baik secara ofensif maupun defensif. Saya bisa saja menurunkannya sampai pertandingan berakhir, namun yang penting itu berfungsi baik sampai akhir dan finis bagus untuk kami."

Pada Griezman yang rapi dan tajam, dan Giroud yang tinggi dan kuat, Deschamps punya dua penyerang yang sangat berbeda.

Deschamps harus memilih, tapi dia masih bingung. Oleh karena itu, menghadapi Jerman dalam perempat final Jumat nanti komposisi serangan Deschamps masih menjadi tanda tanya, demikian AFP.