Jakarta (ANTARA) - Peneliti Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN Ragimun menyarankan pemerintah dalam hal ini Kementerian Investasi dan Hilirisasi, untuk bisa memperkuat kebijakan hilirisasi 100 hari ke depan dengan berfokus pada empat sektor, yakni perkebunan, kelautan dan perikanan, pertanian, serta industri kimia.

Ragimun mengatakan dengan bertambahnya nomenklatur kementerian tersebut, diharapkan bisa memperkuat beleid pengolahan produk mentah menjadi barang bernilai tambah tinggi yang tak hanya menyasar pada sektor mineral dan energi saja, melainkan turut memperkuat sektor riil.

"Nanti kementerian ini mengarahkan juga pada investasi-investasi yang bergerak dalam sektor riil, seperti kegiatan hilirisasi sesuai namanya. Sehingga kemudian akan menjadi multiplier pada sektor lain atau pendukungnya juga. Di samping itu akan meningkatkan nilai tambah pada sektor-sektor yang dilakukan hilirisasi," kata dia, dihubungi di Jakarta, Rabu.

Ia menyatakan untuk hilirisasi sektor perkebunan, dalam 100 hari ke depan pemerintah bisa memperkuat pengolahan kakao, karet dan kelapa sawit, sektor perikanan dan kelautan bisa berfokus pada pengolahan rumput laut, sedangkan sektor pertanian lebih mengutamakan hilirisasi pasca panen produk pangan.

"Kalau ada hilirisasi pasca panen, misalnya cabai digiling jadi cabai bubuk, dan lain-lain, maka tahan lama dan bisa menggerakkan ekonomi juga," kata dia

Sementara untuk hilirisasi industri kimia, Ragimun beralasan sektor tersebut perlu diperkuat karena saat ini sedang dalam tren pertumbuhan.

"Industri kimia saat ini banyak dibutuhkan dan terjadi peningkatan ekspornya," katanya lagi.

Guna memperkuat investasi dan hilirisasi di empat sektor tersebut, disampaikan Ragimun pemerintah perlu memaksimalkan strategi berupa instrumen fiskal, baik dari sisi insentifnya maupun disinsentif, termasuk pemberian keringanan tingkat suku bunga investasi, sembari terus melakukan perbaikan layanan bagi investor.

Dia menyatakan melalui penguatan empat sektor dan penerapan strategi tersebut, diharapkan keinginan dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen bisa terakselerasi.
Baca juga: PT Sucofindo dukung penguatan hilirisasi industri
Baca juga: Prabowo ingin segera mulai hilirisasi sebagai kunci dari kemakmuran