Airasia hentikan rute Pekanbaru-Medan
30 Juni 2014 22:33 WIB
ilustrasi Salah satu maskapai saat akan lepas landas di bandara internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (ANTARA FOTO/Lucky.R) ()
Pekanbaru (ANTARA News) - Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia (Astindo) Riau menyatakan, maskapai penerbangan Airasia Indonesia hentikan operasi pada rute Pekanbaru-Medan terhitung 1 Juli 2014.
"Hari ini merupakan hari terakhir Airasia Indonesia tenerbangi rute Pekanbaru-Medan karena setelah itu, sudah tidak ada lagi. Jadi per 1 Juli, tinggal satu maskapai yakni Lion Air," ujar Ketua Astindo Riau Sutardie di Pekanbaru, Senin.
Menurutnya, alasan perusahaan pernerbagan yang terkenal low cost carrier atau maskapai bertarif redah tersebut menghentikan operasi karena diduga persaingan yang cenderung tidak sehat antara sesama kompetitor.
Sehingga maskapai dulunya bernama AWAIR yang didirikan September tahun 1999 dan kemudian pada 2004 diambil alih oleh AirAsia serta mengalihkan orientasi pasar ke penerbangan berbiaya rendah hanya melayani satu rute domestik.
"Jadi Airasia Indonesia hanya melayani satu rute dometik saja yakni Pekanbaru-Bandung saja dengan satu kali penerbangan pergi pulang setiap hari. Rute Pekanbaru-Medan dihentikan mungkin tingkat load factor tidak ketemu barang kali," katanya.
Secara umum, lanjutnya, jumlah maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru baik untuk rute domestik maupun internasional berkurang memasuki pertengahan tahun 2014.
Sedikitnya ada 14 maskapai penerbangan yang berhenti beroperasi atau menutup usahanya di Pekanbaru dari sebelumnya melayani rute Pekanbaru-Medan, Pekanbaru-Batam, Pekanbaru-Padang, Pekanbaru-Jakarta dan Pekanbaru-Singapura.
"Kalau ada masakapai buka harga hancur-hancuran, pasti ada maskapai dikorbankan serta menjurus ke persaingan usaha tidak sehat. Kalau seperti ini yang direpotkan travel agen dan banyak maskapai melemparkan masalahnya ke kami," katanya.
Untuk rute Pekanbaru-Medan pada awal tahun 2014, setiap hari dilayani empat maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Airasia Indonesia dan Lion Air dengan frekuensi sebanyak lima kali pulang pergi.
Namun memasuki pertengahan tahun ini hanya maskapai Lion Air yang tersisa dengan dua kali penerbangan setiap hari menggunakan pesawat jenis Boeing 737-800ER yang memiliki kapasitas tempat duduk kelas ekonomi berjumlah diatas 200 tempat duduk.(*)
"Hari ini merupakan hari terakhir Airasia Indonesia tenerbangi rute Pekanbaru-Medan karena setelah itu, sudah tidak ada lagi. Jadi per 1 Juli, tinggal satu maskapai yakni Lion Air," ujar Ketua Astindo Riau Sutardie di Pekanbaru, Senin.
Menurutnya, alasan perusahaan pernerbagan yang terkenal low cost carrier atau maskapai bertarif redah tersebut menghentikan operasi karena diduga persaingan yang cenderung tidak sehat antara sesama kompetitor.
Sehingga maskapai dulunya bernama AWAIR yang didirikan September tahun 1999 dan kemudian pada 2004 diambil alih oleh AirAsia serta mengalihkan orientasi pasar ke penerbangan berbiaya rendah hanya melayani satu rute domestik.
"Jadi Airasia Indonesia hanya melayani satu rute dometik saja yakni Pekanbaru-Bandung saja dengan satu kali penerbangan pergi pulang setiap hari. Rute Pekanbaru-Medan dihentikan mungkin tingkat load factor tidak ketemu barang kali," katanya.
Secara umum, lanjutnya, jumlah maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru baik untuk rute domestik maupun internasional berkurang memasuki pertengahan tahun 2014.
Sedikitnya ada 14 maskapai penerbangan yang berhenti beroperasi atau menutup usahanya di Pekanbaru dari sebelumnya melayani rute Pekanbaru-Medan, Pekanbaru-Batam, Pekanbaru-Padang, Pekanbaru-Jakarta dan Pekanbaru-Singapura.
"Kalau ada masakapai buka harga hancur-hancuran, pasti ada maskapai dikorbankan serta menjurus ke persaingan usaha tidak sehat. Kalau seperti ini yang direpotkan travel agen dan banyak maskapai melemparkan masalahnya ke kami," katanya.
Untuk rute Pekanbaru-Medan pada awal tahun 2014, setiap hari dilayani empat maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Airasia Indonesia dan Lion Air dengan frekuensi sebanyak lima kali pulang pergi.
Namun memasuki pertengahan tahun ini hanya maskapai Lion Air yang tersisa dengan dua kali penerbangan setiap hari menggunakan pesawat jenis Boeing 737-800ER yang memiliki kapasitas tempat duduk kelas ekonomi berjumlah diatas 200 tempat duduk.(*)
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: