Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat melakukan simulasi antisipasi bencana gempa bumi megathrust di Gedung Blok A, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, pada Rabu.
"Kita berharap adanya simulasi ini bisa memahami bagaimana menyelamatkan diri apabila terjadi bencana bagi para penghuni kantor," kata Kepala Bagian Umum dan Protokol Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat Istya Sati Murnendyah di Jakarta.

Dia mengatakan bahwa dalam simulasi tersebut petugas yang telah menjadi kader Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menuntun hingga titik kumpul.
Kegiatan simulasi ini berkolaborasi dengan BPBD, Dinas Kesehatan dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) serta penempatan petugas kader BPBD yang sudah dilatih. Mereka adalah para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) di tiap lantai gedung.

"Di Blok A ada tujuh lantai dan telah sepakat supaya nanti tidak terjadi penumpukan di dalam tangga darurat. Lantai ganjil diminta belok ke kiri ketika menghadap ke lift, sedangkan lantai genap mengarah jalur ke kanan," katanya.

Baca juga: Jakpus siapkan mitigasi bencana lewat simulasi gempa megathrust
Ketua Sub Kelompok Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Pemberdayaan BPBD DKI Jakarta, Basuki Rahmat mengatakan, simulasi kesiapsiagaan bencana ini menindaklanjuti imbauan dari para ahli Jakarta bahwa gempa bumi megathrust ini dapat berdampak signifikan.

"Simulasi ini bertujuan membangun kesadaran diri maka mulai mencari tahu apa saja yang akan dilakukan dan bagaimana yang harus dikerjakan seandainya terjadi bencana gempa," kata Basuki.

Jumlah personel pada simulasi ini sekitar 200 personel yang mewakili tiap lantai di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat termasuk tim dari BPBD Jakarta, Dinas Kesehatan dan Basarnas.

Setelah ini akan ada evaluasi apa saja yang menjadi catatan bersama mulai dari informasi peringatan tanda bahaya dan alur komunikasinya agar bisa langsung dilakukan perbaikan.

Baca juga: Pemkot Jaktim-BPBD DKI gelar simulasi penanggulangan gempa megathrust
Basuki berharap simulasi seperti ini harus dilakukan minimal satu kali dalam setahun dalam kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana pada 26 April. Seluruh pemilik gedung harus bisa melakukan simulasi secara mandiri termasuk pengecekan sarana dan prasarana di gedung masing-masing.

BPBD DKI mengungkap tiga sumber ancaman gempa di wilayah DKI Jakarta dan pengungkapan sumber ancaman tersebut sebagai upaya untuk memitigasi bencana.

Tiga ancaman itu, yakni zona megathrust di selatan Jawa Barat, zona megathrust di selatan Selat Sunda dan sesar aktif di daratan.

Selain itu, sebanyak 10 ancaman bencana di Jakarta, yakni gempa bumi, banjir, kebakaran, cuaca ekstrem, wabah penyakit, abrasi, likuifaksi, gagal teknologi, kekeringan dan tsunami.