Pramono Anung puji JK, Taufik Kurniawan dukung Hatta
30 Juni 2014 20:36 WIB
Debat Cawapres Calon wakil presiden nomor urut satu Hatta Rajasa (kanan) menyampaikan visi dan misinya disaksikan cawapres nomor urut dua Jusuf Kalla saat Debat Cawapres 2014 di Jakarta, Minggu (29/6). Debat tersebut mengangkat tema Pembangunan Sumber Daya Manusia serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Dua pimpinan DPR RI yakni Pramono Anung dan Taufik Kurniawan di Jakarta, Senin, menanggapi materi debat antarcawapres, Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla, bertema "Pembangunan SDM dan Iptek" yang telah berlangsung pada Minggu (29/6) malam.
Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung dari PDI Perjuangan menilai bahasa Jusuf Kalla lebih mudah dicerna dibandingkan dengan Hatta Rajasa, sedangkan Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan dari PAN menilai Hatta Rajasa lebih unggul karena menguasai materi dan berpengalaman.
Pramono menyoroti beberapa kata yang disampaikan Hatta seperti difusi (peleburan) dan invention (penemuan). "Rakyat Indonesia yang terdiri atas berbagai macam golongan akan kesulitan memahami arti kata-kata tersebut," katanya.
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan itu menanggapi ada dua diksi berbeda dalam debat tersebut, yakni Jusuf Kalla lebih merakyat dengan bahasa keseharian, sedangkan Hatta dengan substansi maupun kompetensinya tentang persoalan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Taufik Kurniawan tidak sependapat dengan penilaian Pramono bahwa bahasa Hatta tidak mudah dicerna oleh masyarakat.
"Kalau membahas persoalan Iptek memang istilah-istilah yang digunakan seperti itu, sehingga penggunaan bahasa memang harus mengikuti perkembangan," katanya.
Sekretaris Jenderal DPP PAN itu menegaskan bahwa Hatta menguasai materi dan berpengalaman.
Pilpres 2014 pada 9 Juli mendatang diikuti dua pasangan calon yakni Prabowo-Subianto-Hatta Rajasa (nomer urut 1) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (nomer urut 2).
Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung dari PDI Perjuangan menilai bahasa Jusuf Kalla lebih mudah dicerna dibandingkan dengan Hatta Rajasa, sedangkan Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan dari PAN menilai Hatta Rajasa lebih unggul karena menguasai materi dan berpengalaman.
Pramono menyoroti beberapa kata yang disampaikan Hatta seperti difusi (peleburan) dan invention (penemuan). "Rakyat Indonesia yang terdiri atas berbagai macam golongan akan kesulitan memahami arti kata-kata tersebut," katanya.
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan itu menanggapi ada dua diksi berbeda dalam debat tersebut, yakni Jusuf Kalla lebih merakyat dengan bahasa keseharian, sedangkan Hatta dengan substansi maupun kompetensinya tentang persoalan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Taufik Kurniawan tidak sependapat dengan penilaian Pramono bahwa bahasa Hatta tidak mudah dicerna oleh masyarakat.
"Kalau membahas persoalan Iptek memang istilah-istilah yang digunakan seperti itu, sehingga penggunaan bahasa memang harus mengikuti perkembangan," katanya.
Sekretaris Jenderal DPP PAN itu menegaskan bahwa Hatta menguasai materi dan berpengalaman.
Pilpres 2014 pada 9 Juli mendatang diikuti dua pasangan calon yakni Prabowo-Subianto-Hatta Rajasa (nomer urut 1) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (nomer urut 2).
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: