Jakarta (ANTARA News) - Santapan berbuka puasa (takjil) yang berwarna mencolok umumnya menggunakan zat pewarna tekstil yang berbahaya untuk kesehatan.

"Jangan pilih makanan yang berwarna ngejreng karena bisa dipastikan menggunakan pewarna tekstil yang sangat berbahaya bagi kesehatan," kata Kepala Balai Besar Badan Pengawasan Obat dan Makanan DKI Jakarta Dewi Prawitasari di Jakarta, Senin.

Dewi mengemukakan hal itu ketika ditanya mengenai tips membeli makanan dan minuman selama Ramadhan.

Ia mengimbau pembeli jeli melihat warna makanan serta mengamati kebersihan tempat berjualan pedagang makanan tersebut.

Jika banyak lalat atau terlihat jorok, sebaiknya batalkan membeli makanan di tempat itu.

"Begitupula, kalau terlihat kuku-kuku pedagangnya tidak bersih, itu bisa dijadikan indikator tingkat kebersihan seseorang," ujar dia.

Selain takjil yang rentan menggunakan bahan berbahaya, ia juga memperingatkan warga juga berhati-hati membeli produk yang kerap diketahui menggunakan formalin dan borax, seperti mie basah, lontong, ketupat, bakso, dan lainnya.

"Jika dua hari masih awet meski tidak dimasukkan ke dalam kulkas, maka sebaiknya tidak usah dimakan lagi," katanya.

Dewi mengemukakan Balai Besar POM DKI Jakarta berencana melakukan inspeksi mendadak sejumlah pasar tradisional di lima wilayah pada pekan ini.

"Kami juga meminta keaktifan masyarakat untuk melaporkan jika mendapatkan suatu produk yang mencurigakan dengan menelepon pusat pengaduan Balai Besar POM DKI Jakarta (021) 84304047," kata dia.