Jakarta (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto telah mengangkat Muhadjir Effendy sebagai Penasihat Khusus Presiden di bidang Haji untuk memberikan saran terkait pelaksanaan ibadah haji di Indonesia.

Muhadjir Effendy secara resmi dilantik bersama enam penasihat khusus lainnya oleh Presiden Prabowo dalam sebuah upacara di Istana Negara Jakarta pada Selasa (22/10) pagi.

Hal-hal terkait utusan khusus ini diatur dalam Peraturan Presiden No. 137 Tahun 2024 tentang Penasihat Khusus Presiden, Utusan Khusus PResiden, Stafsus Presiden, dan Stafsus Wakil Presiden.

Penasihat Khusus Presiden memiliki tugas tertentu yang diberikan oleh Presiden di luar tugas-tugas yang sudah dicakup dalam susunan organisasi kementerian dan instansi pemerintah lainnya

Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. adalah sosok yang telah menempuh perjalanan panjang di dunia akademik dan pemerintahan Indonesia.

Sebelum dipercaya oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Penasihat Khusus Presiden di bidang Haji, ia telah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sejak 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Sebelumnya, Muhadjir juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja di era Jokowi-Jusuf Kalla, menggantikan Anies Baswedan pada 27 Juli 2016. Selain itu Muhadjir juga merupakan mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Muhadjir Effendy memulai pendidikan tingginya di IKIP Malang, di mana ia berhasil meraih gelar Sarjana Pendidikan Sosial pada tahun 1982.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan S-2 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan menyelesaikan Program Magister Administrasi Publik (MAP) pada tahun 1996.

Tak berhenti di situ, Muhadjir kemudian menempuh pendidikan S-3 di Universitas Airlangga, Surabaya, dan memperoleh gelar Doktor Ilmu Sosial pada tahun 2014.

Dalam kariernya, Muhadjir Effendy juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi, termasuk menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah di bidang ekonomi, bisnis, dan industri halal.

Baru-baru ini, ia ditunjuk sebagai Ketua Tim Pengelola Tambang oleh Muhammadiyah untuk mengelola tambang yang telah mendapatkan izin konsesi dari pemerintah.

Selain itu, saat ini Muhadjir juga memegang peran sebagai Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Baca juga: Prabowo tunjuk Muhadjir jadi penasihat khusus untuk masukan soal haji

Baca juga: Prabowo lantik tujuh Penasihat Khusus Presiden

Baca juga: Muhadjir sampaikan PR penting untuk Mendes PDT dan Mentrans