Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan menganggarkan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) guna merevitalisasi pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia jika ia terpilih menjadi presiden.
"Anggarannya kombinasi APBN dan APBD, itu sudah pernah kita lakukan kok," kata Jokowi di sela kampanye blusukannya di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin.
Lebih lanjut Jokowi menjelaskan kriteria pasar "sehat" dan "bersih" yang akan dibangunnya.
"Semua pasar akan dibangun dengan standar sama seperti yang sudah kita buat (di Jakarta), nantinya pasar-pasar tradisional harus ada zoning untuk pasar basah dan pasar kering sehingga pasar jadi bersih dan tidak becek," kata Jokowi.
Jokowi menjamin jika pasar bersih dan tertata rapi maka akan bisa bersaing dengan pasar ritel.
"Kalau begitu nanti pasar tradisional bisa bersaing dengan pasar modern karena seperti kita tahu produk-produk nelayan dan petani dijual di pasar," katanya.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut Jokowi juga menyoroti kenaikan harga pangan yang terjadi setiap jelang Ramadhan. Menurutnya hal itu terjadi karena kurangnya pengawasan di lapangan oleh pemerintah.
"Ada dua hal penting yang harus diperhatikan, manajemen stok dan manajemen distribusi. Harus ada pengawasan bagaimana diatribusi bisa tepat sampai ke pedagang kalau itu dilakukan tidak akan terjadi gejolak harga," katanya.
Di Pasar Pondok Labu, Jokowi sempat membeli kolang-kaling dan ikan kering. Dia juga berdialog dengan beberapa pedagang yang kebanyakan mengeluhkan soal lonjakan harga dan maraknya pedagang kaki lima (PKL) di seputaran pasar.
Usai blusukan di Pasar Pondok Labu, Jokowi melanjutkan ke Pasar Kebayoran Lama dan direncanakan akan mengunjungi ke Pasar Ciputat.
Pemilihan presiden 2014 diikuti dua pasang kandidat calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla.
Jokowi janji revitalisasi pasar tradisional
30 Juni 2014 12:28 WIB
Aksi kampanye pendukung Joko Widodo (Jokowi). ( ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: