Jakarta (ANTARA) -
Dalam membaca Al-Qur'an perlu memahami ilmu Tajwid. Membaca Al-Qur'an tidak boleh asal-asalan tanpa mengikuti aturan ilmu tajwid, sebab hal tersebut bisa mengubah makna dari ayat-ayat suci.

Tajwid adalah istilah bahasa Arab yang secara harfiah bermakna "melakukan sesuatu dengan indah atau bagus", maka secara umum ilmu tajwid dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.
Oleh karena itu, memahami dan menggunakan hukum tajwid menjadi sangat penting bagi setiap Muslim dalam membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.

Hukum-hukum tajwid

Dalam ilmu tajwid, terdapat beberapa macam hukum tajwid yang perlu diketahui bahkan dihafalkan. Melansir dari Buku Panduan Ilmu Tajwid Praktis karya Zulkarnaini Umar, berikut hukum tajwid dan contohnya yang sering dijumpai saat membaca Al-Qur'an.

Hukum nun sukun dan tanwin

1. Idzhar


Idzhar yaitu menerangkan atau menjelaskan, dan Halqi yaitu kerongkongan.
Bila terdapat huruf nun sukun atau tanwin bertemu salah satu huruf Halqi yakni Hamzah, Ha', Ha, Kha, ‘Ain dan Ghai (ا ع غ ح خ ها) disebut dengan Idzhar halqi.

Nun sukun dan tanwin harus dibaca dengan terang dan jelas karena huruf Halqi keluar dari mulut pada bagian kerongkongan.

Contoh:

  • وَتَنْحِتُونَ
  • غَفُوْرٌ حَلِيمٌ
  • عَلِيمٌ حَلِيمٌ
  • مِنْ خَيْرٍ,
  • وَإِنْ خِفْتُمْ
  • عَلَى رَفْرَفٍ خُضْرٍ
  • يَنْهَوْنَ
  • إِنْ هُوَ
  • أَسِحْرٌ هَذَا
2. Idgham Bighunnah


Idgham artinya adalah memasukkan atau mentasydid, dan Bighunnah adalah mendengung.
Bila terdapat Nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf Ya, Waw, Mim dan Nun (ي ن م و), maka hukum bacaannya disebut ldgham Bighunnah.

Sehingga, nun sukun atau tanwin dimasukkan atau ditasydidkan kedalam salah satu huruf tersebut dengan cara didengungkan.

Contoh:

  • وَمَنْ يَعْمَلْ
  • وَمِنْ وَرَائِ
  • عَنْ مَنْ يَشَاءُ
  • حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ
​​​​​​ 3. Idgham Bilaghunnah


Sama seperti idghan bighunnah, yakni artinya memasukkan atau mentasydid. Namun, untuk Bilaghunnah artinya tidak didengungkan.
Bila terdapat nun sukun dan tanwin bertemu dengan salah satu huruf Lam ( ل ) atau Ra ( ر ), bacaan ini disebut Idgham Bilaghunnah.

Contoh:

  • مِنْ لَدُنْكَ
  • هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
  • مَنْ لَمْ
  • مِنْ رَّبِّهِمْ
  • ثَمَرَاةٍ رِّزْقًا
  • غَفُورٌ رَّحِيمٌ
4. Iqlab


Iqlab artinya adalah membalikkan atau ditukar.
Bila terdapat huruf Nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf Ba' (ب) disebut hukum Iqlab.

Sehingga, Nun atau tanwin yang bertemu Ba mesti dibalik atau ditukar menjadi dibaca Mim ( م ) sambil didengungkan.

Contoh:

  • أَنْبِئُونِي
  • مِنْ بَعْدِ
  • خَبِيْرٌ بَصِيْرٌ
  • سَمِيعٌ بَصِيْرٌ
5. Ikhfa Haqiqi


​​​​​​​Ikhfa artinya adalah menyamarkan atau disembunyikan, dan Haqiqi artinya benar.
Bila terdapat nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf 15 hijaiyyah yaitu shad (ص), zha (ظ), dzal (ذ), jim (ج), tsa (ث), kaf (ك), syin (ش), qaf (ق), sin (س), dal (د), tha (ط), za (ز), fa (ف), ta (ت), dan dhad (ض), hukum bacaannya disebut Ikhfa Haqiqi.

Sehingga, Nun sukun atau tanwin dibaca samar-samar antara pengucapan idgham dan izhar bersamaan dengan huruf 15 tersebut dengan didengungkan.

Contoh:

  • وَمَنْ تَابَ
  • وَلَنْ تَفْعَلُوْا
  • فَمَنْ ثَقُلَتْ
  • وَالْأُنْثَى
  • قَوْلًا ثَقِيلًا
Hukum mim sukun

1. Ikhfa Syafawi


Bila terdapat mim sukun bertemu dengan huruf Ba disebut dengan hukum Ikhfa Syafawi.
Sehingga, Mim sukun dan Ba dibaca samar sambil nada didengungkan.

Contoh:

  • تَرْمِيهِمْ بِحِجَارِةٍ
  • وَهُمْ بِالْآخِرَةِ
  • صُمٌّ بُكْمٌ
2. Idgham Mim


Bila terdapat Mim sukun bertemu dengan huruf Mim disebut dengan hukum Idgham Mimi atau Idgham Mutamatsilain. Hukum ini dibaca mim berstasydid dan didengungkan.
Contoh:

  • وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُوْلُ
  • وَلَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ
  • وَمَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ
3. Izhar Syafawi


Bila terdapat mim sukun bertemu salah satu dari 26 huruf hijaiyyah, selain Mim dan Ba disebut hukum Izhar Syafawi.
Sehingga, mim sukun dan salah satu huruf dari 26 huruf hijaiyyah dibaca dengan tidak boleh didengungkan dan jelas tanpa nafas yang berhenti.

Contoh:

  • صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
  • خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوْبِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ
Hukum lam ta'rif

Dalam seluruh huruf hijaiyyah, dibagi menjadi dua kelompok bila bertemu huruf alif dan lam yakni huruf Qomariyah dan huruf Syamsiyah. Hukum tajwid ini disebut Lam ta'rif.

1. Huruf Qomariyah


Berasal dari kata Qomar yang artinya bulan, Qomaryah artinya sebangsa bulan, lam ta'rif dianggap sebagai bintang, dan huruf Qomariyah sebagai bulan.
Huruf Qomariyah terdiri dari 14 huruf hijaiyyah yakni Ba (ب), Jim (ج), Ha (ح), Kho (خ), ‘Ain (ع), Ghain (غ), Fa (ف,) Qof (ق), Kaf (ك), Mim (م), Wauw (و), Hamzah (ء), Ha (ه), Ya (ي).

Bila huruf Alim dan Lam bertemu huruf hijaiyyah tersebut hukum baca menjadi Idzhar Qomariyah.

Cara membacanya mesti secara terang dan jelas, seperti arti umpamaan dari lam ta'rif dan huruf Qomariyah, bila terdapat bulan yang terlihat terang, bintang pun akan tetap jelas terlihat.

Contoh:

  • أَبْغِ حَجَّكَ وَخَفْ عَقِيمَهُ
  • الْأَنْعَامُ
  • البِرُّ
  • الغَمَامُ
  • الْحَمِيمَ
  • الْجَنَّةُ
  • الكَوْثَرُ
  • الْوِلْدَانُ
2. Huruf Syamsiyah


Berasal dari kata Syams artinya matahari, dan Syamsyiah artinya sebangsa matahari.
Huruf Syamsiyah terdiri dari 14 huruf hijaiyyah yakni Tha (ط), Tsa (ث), Shad (ص), Ra (ر), Ta (ت), Dha (ض), Dzal (ذ), Nun (ن), Dal (د), Zai (ز), Sin (س), Zha (ظ), Syin (ش), dan Lam (ل).

Bila huruf Alim dan La bertemu dengan salah satu huruf Syamsiyah tersebut hukum bacaan menjadi Idgham Syamsyiah.

Cara membacanya mesti dimasukkan atau di idghamkan ke dalam salah satu huruf Syamsiyah.

Bintang yang bertemu matahari tentunya tidak terlihat, meskipun ada. Sama halnya lam ta'rif yang bertemu huruf Syamsiyah, alif lam tidak terbaca walaupun ada tulisannya dan harus langsung dimasukkan ke huruf Syamsiyah.

Contoh:

  • بِالضُّرِّ
  • بِالْفَجْرِ
  • وَالشَّمْسِ
  • الرَّحِيمِ
  • التَّوَّابُ
  • السَّلَامُ الدِّيْنُ النَّاسُ
Hukum mad


Mad artinya memanjangkan bacaan lebih dari dua rakaat saat mad bertemu dengan huruf hamzah atau tanda sukun. Huruf mad yakni Alif, Ya, dan Wau, berikut ini adalah jenis-jenis mad.
1. Mad thobi'i


Kata tabi'i artinya biasa. Pembacaan mad thobi'i dengan panjang dua harakat atau satu Alif.
Bila terdapat huruf Alif berada setelah tanda fathah atau huruf Yaa sukun setelah tanda kasrah, hukum bacaannya adalah Mad thobi'i.

Mad thobi'i memiliki beberapa kelompok yakni mad silah qashirah, mad iwad, mad tamkin, dan mad alifat.

Contoh:

ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ

2. Mad Far'i


Hukum mad far'i memiliki panjang yang lebih dari mad thobi'i, ketika huruf hamzah atau tanda sukun setelah huruf mad.
Mad far'i memiliki dibagi dalam dalam beberapa kelompok yakni mad wajib muttasil, mad jaiz munfasil, mad badal, mad silah kubra, mad arid lissukun, dan mad lin.

Itulah hukum-hukum tajwid dan contoh bacaannya. Hukum tajwid adalah kunci untuk membaca Al-Qur'an dengan benar. Dengan memahami hukum tajwid, kita bisa tetap menjaga makna dan keindahan dari ayat-ayat suci Al-Qur'an.