Hatta bilang bonus demografi berpotensi tambah pertumbuhan
29 Juni 2014 23:14 WIB
Calon wakil presiden nomor urut satu Hatta Rajasa (kanan) menyampaikan visi dan misinya disaksikan cawapres nomor urut dua Jusuf Kalla saat Debat Cawapres 2014 di Jakarta, Minggu (29/6). Debat tersebut mengangkat tema Pembangunan Sumber Daya Manusia serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Hatta Rajasa mengatakan bonus demografi akan meningkatkan pertumbuhan netto hingga 10 persen jika dikelola dengan serius.
"Pertumbuhan netto akibat dari bonus demografi kira-kira 10 persen jika kita serius menanganinya dengan baik," kata Hatta Rajasa di Jakarta, Minggu malam, dalam sesi debat cawapres bertema "Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Iptek".
Ia mengatakan, bonus demografi harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena peluang itu hanya sekali dan tidak terulang kembali.
Dalam beberapa tahun ke depan Indonesia memang diperkirakan akan mengalami bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari jumlah penduduk nonproduktif.
"Tidak ada jalan lain memanfaatkan ini selain melalui pendidikan," kata Hatta.
Menurut dia harus ada upaya-upaya yang menjadi faktor atau disebut sebagai total faktor produktivitas yang mendorong bonus demografi masuk dalam elemen pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Ini harus diisi dengan pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi," katanya.
Hatta menegaskan pentingnya bonus demografi dimanfaatkan melalui program di antaranya kesenjangan usia muda 0-15 tahun (non-produktif) dan usia di atas 60 tahun (non produktif) didekati dengan program sosio protektif.
Sementara mereka yang berada dalam range usia produktif didorong melalui program yang mendorong kinerja dengan lapangan kerja dan kewirausahan.
"Melalui program-program itu sehingga bisa meningkatkan produktivitas," katanya.
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 diikuti pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (H016)
"Pertumbuhan netto akibat dari bonus demografi kira-kira 10 persen jika kita serius menanganinya dengan baik," kata Hatta Rajasa di Jakarta, Minggu malam, dalam sesi debat cawapres bertema "Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Iptek".
Ia mengatakan, bonus demografi harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena peluang itu hanya sekali dan tidak terulang kembali.
Dalam beberapa tahun ke depan Indonesia memang diperkirakan akan mengalami bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari jumlah penduduk nonproduktif.
"Tidak ada jalan lain memanfaatkan ini selain melalui pendidikan," kata Hatta.
Menurut dia harus ada upaya-upaya yang menjadi faktor atau disebut sebagai total faktor produktivitas yang mendorong bonus demografi masuk dalam elemen pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Ini harus diisi dengan pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi," katanya.
Hatta menegaskan pentingnya bonus demografi dimanfaatkan melalui program di antaranya kesenjangan usia muda 0-15 tahun (non-produktif) dan usia di atas 60 tahun (non produktif) didekati dengan program sosio protektif.
Sementara mereka yang berada dalam range usia produktif didorong melalui program yang mendorong kinerja dengan lapangan kerja dan kewirausahan.
"Melalui program-program itu sehingga bisa meningkatkan produktivitas," katanya.
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 diikuti pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (H016)
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: