Jakarta (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menggelar rapat pimpinan dengan jajaran Kementerian Kehutanan membahas visi Presiden Prabowo Subianto untuk sektor kehutanan termasuk terkait pengelolaan hutan lestari dalam hari pertama usai pelantikan Kabinet Merah Putih.

Menhut Raja Juli Antoni menggelar rapat bersama Wamenhut Sulaiman Umar, mendengarkan secara singkat peluang dan hambatan pengelolaan hutan selama ini yang diungkapkan oleh para Direktur Jenderal dalam rapat pimpinan, menurut keterangan diterima di Jakarta, Selasa.

Dalam kesempatan tersebut, Raja Juli menyampaikan visi sektor kehutanan yaitu pentingnya prinsip keseimbangan dalam pengelolaan hutan lestari, bahwa posisi Indonesia sebagai salah satu dari tiga negara dengan hutan hujan tropis terluas di dunia, rumah dari berbagai mega spesies seperti orangutan, gajah, badak, harimau, harus tetap menjaga luas dan fungsi hutan.

Untuk itu, mantan Wamen ATR/BPN itu menekankan pentingnya penguatan data sektor kehutanan, karena data adalah dasar dalam penyusunan kebijakan sektor kehutanan yang lebih baik.

Baca juga: Optimalkan SP4N Lapor! Masuk Desa di Kariangau demi melestarikan hutan

"Saya pikir kita harus memperkuat data dan informasi kehutanan," tutur politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut.

Dia menekankan bahwa data kehutanan dapat bermanfaat untuk banyak hal. Misalnya untuk menjaga keanekaragaman hayati level ekosistem, spesies dan genetik.

Di saat yang sama, dia mengingatkan bahwa hutan juga harus memberikan kesejahteraan bagi rakyat untuk mendukung upaya mencapai Indonesia Emas 2045 yang juga menjadi fokus Presiden Prabowo Subianto.

"Pak Prabowo dalam berbagai kesempatan mengingatkan saya untuk menjaga hutan, sambil dalam waktu yang bersamaan bisa membawa kesejahteraan sebagai dasar menuju Indonesia Emas 2024," demikian Raja Juli Antoni.

Baca juga: Menhut Raja Juli ungkap pesan Presiden Prabowo untuk jaga hutan
Baca juga: Menhut Raja Juli fokus selesaikan keterlanjuran sawit di kawasan hutan