OJK-BPD Bali bekali pelajar jadi wirausaha muda
22 Oktober 2024 20:47 WIB
Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma (kiri) bersama Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu (kedua kiri) menyerahkan bibit pohon di sela Bulan Inklusi Keuangan di Denpasar, Bali, Selasa (22/10/2024). ANTARA/HO-OJK Bali
Denpasar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali berkolaborasi dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali membekali pelajar terkait literasi keuangan agar tertarik menjadi wirausaha muda guna mendukung penciptaan lapangan kerja.
“Pemahaman keuangan merupakan bekal yang penting untuk mereka miliki ketika memasuki usia produktif,” kata Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu di sela Bulan Inklusi Keuangan di Denpasar, Selasa.
Ada pun upaya yang dilakukan bank BUMD di Pulau Dewata itu salah satunya memberikan edukasi terkait akses dan produk keuangan kepada pelajar tingkat SMA dan SMK agar menumbuhkan jiwa wirausaha.
Ia berharap bekal tersebut dapat dimanfaatkan generasi muda ketika memulai menjadi wirausaha.
Selain kepada generasi muda, edukasi keuangan kepada pensiunan juga dinilai penting karena merupakan kelompok rentan yang memiliki kekurangan akses terhadap pendapatan.
Sehingga, imbuh dia, kelompok pensiunan membutuhkan perlindungan sosial di antaranya berupa dana pensiun hari tua.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma menambahkan pengembangan wirausaha muda di kalangan generasi muda dilakukan agar mereka mampu menumbuhkan kreativitas dan meningkatkan peran dalam pembangunan ekonomi di Bali.
Berdasarkan data BPD Bali, jumlah realisasi kredit kepada pelaku usaha di Bali selama Januari-Agustus 2024 mencapai Rp22,4 triliun atau naik 8,9 persen dibandingkan periode sama 2023 mencapai Rp20,5 triliun, yang didominasi serapan kredit UMKM.
Sedangkan data OJK Bali selama periode Januari-Agustus 2024 mencatat realisasi kredit di Pulau Dewata mencapai Rp110,17 triliun atau naik 8 persen jika dibandingkan periode sama 2023 mencapai Rp102 triliun.
Ada pun porsi kredit UMKM mencapai Rp58,07 triliun atau 52,71 persen dari total seluruh kategori kredit yang dikucurkan lembaga jasa keuangan di Bali.
Di sisi lain, pihaknya juga mendukung pengembangan program keuangan berkelanjutan untuk mencapai target pemerintah untuk emisi nol karbon pada 2060.
Untuk itu, dalam kesempatan tersebut regulator dan lembaga jasa keuangan itu menyerahkan sebanyak 100 bibit pohon cempaka kepada debitur dan para pensiunan.
Baca juga: OJK Bali genjot skema "close loop" dukung sektor pertanian
Baca juga: OJK sebut nasabah di Bali miliki kesadaran berinvestasi
Baca juga: OJK catat debitur UMKM dominasi penyerapan kredit di Bali
“Pemahaman keuangan merupakan bekal yang penting untuk mereka miliki ketika memasuki usia produktif,” kata Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu di sela Bulan Inklusi Keuangan di Denpasar, Selasa.
Ada pun upaya yang dilakukan bank BUMD di Pulau Dewata itu salah satunya memberikan edukasi terkait akses dan produk keuangan kepada pelajar tingkat SMA dan SMK agar menumbuhkan jiwa wirausaha.
Ia berharap bekal tersebut dapat dimanfaatkan generasi muda ketika memulai menjadi wirausaha.
Selain kepada generasi muda, edukasi keuangan kepada pensiunan juga dinilai penting karena merupakan kelompok rentan yang memiliki kekurangan akses terhadap pendapatan.
Sehingga, imbuh dia, kelompok pensiunan membutuhkan perlindungan sosial di antaranya berupa dana pensiun hari tua.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma menambahkan pengembangan wirausaha muda di kalangan generasi muda dilakukan agar mereka mampu menumbuhkan kreativitas dan meningkatkan peran dalam pembangunan ekonomi di Bali.
Berdasarkan data BPD Bali, jumlah realisasi kredit kepada pelaku usaha di Bali selama Januari-Agustus 2024 mencapai Rp22,4 triliun atau naik 8,9 persen dibandingkan periode sama 2023 mencapai Rp20,5 triliun, yang didominasi serapan kredit UMKM.
Sedangkan data OJK Bali selama periode Januari-Agustus 2024 mencatat realisasi kredit di Pulau Dewata mencapai Rp110,17 triliun atau naik 8 persen jika dibandingkan periode sama 2023 mencapai Rp102 triliun.
Ada pun porsi kredit UMKM mencapai Rp58,07 triliun atau 52,71 persen dari total seluruh kategori kredit yang dikucurkan lembaga jasa keuangan di Bali.
Di sisi lain, pihaknya juga mendukung pengembangan program keuangan berkelanjutan untuk mencapai target pemerintah untuk emisi nol karbon pada 2060.
Untuk itu, dalam kesempatan tersebut regulator dan lembaga jasa keuangan itu menyerahkan sebanyak 100 bibit pohon cempaka kepada debitur dan para pensiunan.
Baca juga: OJK Bali genjot skema "close loop" dukung sektor pertanian
Baca juga: OJK sebut nasabah di Bali miliki kesadaran berinvestasi
Baca juga: OJK catat debitur UMKM dominasi penyerapan kredit di Bali
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: