Shenyang (ANTARA) - Perusahaan patungan produsen otomotif Jerman, BMW Group, di China pada Senin (21/10) memulai proyek energi panas bumi atau geotermal yang bertujuan untuk merealisasikan pemanasan energi nonfosil 100 persen untuk pabrik-pabriknya di Shenyang, ibu kota Provinsi Liaoning, China timur laut.

Di bawah proyek tersebut, BMW Brilliance Automotive Ltd. (BBA) akan mengebor 28 sumur geotermal berkedalaman sedang, yang akan dirampungkan dan menyediakan area pemanasan total sekitar 580.000 meter persegi pada musim pemanasan 2025.

"Kami percaya bahwa berinvestasi dalam pembangunan berkelanjutan adalah berinvestasi di masa depan. Mulai hari ini, eksplorasi energi geotermal telah memasuki babak baru," kata presiden sekaligus CEO BBA Dai Hexuan.

Energi geotermal adalah bentuk energi terbarukan yang stabil dan rendah karbon dengan cadangan yang besar dan distribusi yang luas di China.

Dalam proyek energi geotermal ini, BBA diharapkan dapat mengadopsi sejumlah teknologi terdepan dalam industri ini untuk mengumpulkan energi di kedalaman sekitar 2.900 meter di bawah tanah dengan cara yang bebas polusi dan nol emisi.

Eksplorasi energi akan dilakukan dalam proses tertutup. Proyek ini diharapkan dapat mencapai pengurangan emisi karbon tahunan sebesar 18.000 ton, kata perusahaan itu.

Dalam beberapa tahun terakhir, BMW meningkatkan investasinya di Shenyang. Pada November 2023, BBA menyelesaikan pembangunan gedung utama pabrik produksi baterai baru, dengan total investasi 10 miliar yuan (1 yuan = Rp2.173). Energi geotermal akan digunakan terutama untuk memasok pemanasan musim dingin di pabrik itu dan pabrik perakitan perusahaan.