Daglish yakin Liverpool akan dukung Suarez
28 Juni 2014 23:14 WIB
Pemain Uruguay Luis Suarez bereaksi setelah bertubrukan dengan pemain Italia Giorgio Chiellini dalam pertandingan sepak bola Grup D Piala Dunia 2014 di Dunas arena, Natal, Brazil, Selasa (24/6). Uruguay lolos ke babak berikutnya setelah mengalahkan Italia 1-0. (REUTERS/Tony Gentile)
London (ANTARA News) - Liverpool tidak akan mencabut dukungan mereka terhadap Luis Suarez, kata Kenny Dalglish, orang yang memboyong bintang Uruguay itu ke Anfield saat masih menjadi pelatih, meski dia mendapat hukuman dari FIFA lantaran gigitannya itu.
Suarez diusir dari Piala Dunia 2014 dan dijatuhi larangan berhubungan dengan dunia sepak bola selama empat bulan setelah menggigit pemain bertahan Italia, Giorgio Chiellini, saat Uruguay menang 1-0 atas Gli Azzurri awal pekan ini.
Ini menjadi kali ketiga Suarez dihukum akibat menggigit pemain lawan dan sebagian besar pihak di sepak bola Inggris mendesak Liverpool untuk tidak berurusan lagi dengan dia, meskipun sang penyerang telah mencetak 31 gol dari 33 laga di Liga Inggris musim lalu.
Akan tetapi, Dalglish yang dianggap sebagai pemain Liverpool terbaik sepanjang masa, mengatakan penyerang berusia 27 tahun yang ia boyong dari Ajax pada Januari 2011 lalu itu berhak mendapatkan dukungan dari klub.
"Saya percaya bahwa ketika anda membawa seorang pemain ke sebuah klub sepak bola, ia menjadi tanggung jawabmu. Anda tidak bisa mencabut dukungan hanya karena ia melakukan satu kesalahan," tulis Dalglish dalam kolom Sabtu di Daily Mirror.
"Saya pikir anda akan melihat Liverpool tidak mencabut dukungan kepada Suarez, apapun hukuman yang dijatuhkan FIFA.
"Tentu saja menjadi sebuah pukulan telak bagi klub untuk melakoni beberapa bulan pertama musim mendatang tanpa dia.
"Anda tidak bisa bertanya kepada siapapun mengapa insiden itu bisa terjadi, karena hanya ada satu orang yang mengetahui dengan pasti yakni Luis, sebagian orang memiliki luka yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata."
Langkah Dalglish secara terang-terangan mendukung Suarez dalam kemelut rasisme yang menggiring penyerang Liverpool itu dilarang tampil delapan laga lantaran kekerasan verbal terhadap bek Manchester United, Patrice Evra, telah berujung buruk setelah pemilik tim Merseyside berkebangsaan Amerika Serikat John W Henry kurang menyukai hal itu dan pelatih asal Skotlandia itu digantikan oleh Brendan Rodgers.
Apapun yang terjadi terkait insiden tersebut, Dalglish meyakini Suarez membutuhkan pengertian dan dukungan.
"Terkadang, saat ada yang salah dengan seseorang namun mereka tidak mengenakan perban di kaki mereka maka orang-orang berpikir ia tidak membutuhkan bantuan."
Dalglish meyakini bahwa tidak adil bagi Liverpool lantaran hukuman FIFA berlaku untuk tingkat klub padahal ketika ia dihukum akibat menggigit bek Chelsea Branislav Ivanovic, Suarez tetap bebas bermain untuk Uruguay.
"Saat ia dihukum oleh FA lantaran insiden gigitan dengan Branislav Ivanocic dan dilarang tampil di pertandingan domestik, ia tetap bebas bermain untuk timnas Uruguay," tulis Dalglish.
"Maka menjadi aneh apabila ketika dia dihukum atas sesuatu yang dilakukan di timnas Uruguay, klub harus menderita juga."
Setelah Suarez mencetak dua gol Uruguay dalam kemenangan di laga fase grup Piala Dunia melawan Inggris, media Inggris menurunkan laporan bahwa tim-tim raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid, siap membayar 80 juta poundsterling (setara 136 juta dolar AS atau 100 juta euro) demi mendapatkan sang penyerang.
Akan tetapi bersamaan dengan hukuman tersebut Suarez tidak diizinkan untuk bermain di kompetisi apapun atau berlatih dengan tim manapun hingga Oktober, spekulasi transfer mulai mereda, walau kecil kemungkinan bagi Liverpool menginginkan kurang dari 80 juta poundsterling dari penjualan penyerang tajam itu.
Pihak Liverpool belum berkomentar atas kasus ini, sembari mengatakan mereka menunggu untuk dapat membaca laporan FIFA, demikian AFP.(*)
Suarez diusir dari Piala Dunia 2014 dan dijatuhi larangan berhubungan dengan dunia sepak bola selama empat bulan setelah menggigit pemain bertahan Italia, Giorgio Chiellini, saat Uruguay menang 1-0 atas Gli Azzurri awal pekan ini.
Ini menjadi kali ketiga Suarez dihukum akibat menggigit pemain lawan dan sebagian besar pihak di sepak bola Inggris mendesak Liverpool untuk tidak berurusan lagi dengan dia, meskipun sang penyerang telah mencetak 31 gol dari 33 laga di Liga Inggris musim lalu.
Akan tetapi, Dalglish yang dianggap sebagai pemain Liverpool terbaik sepanjang masa, mengatakan penyerang berusia 27 tahun yang ia boyong dari Ajax pada Januari 2011 lalu itu berhak mendapatkan dukungan dari klub.
"Saya percaya bahwa ketika anda membawa seorang pemain ke sebuah klub sepak bola, ia menjadi tanggung jawabmu. Anda tidak bisa mencabut dukungan hanya karena ia melakukan satu kesalahan," tulis Dalglish dalam kolom Sabtu di Daily Mirror.
"Saya pikir anda akan melihat Liverpool tidak mencabut dukungan kepada Suarez, apapun hukuman yang dijatuhkan FIFA.
"Tentu saja menjadi sebuah pukulan telak bagi klub untuk melakoni beberapa bulan pertama musim mendatang tanpa dia.
"Anda tidak bisa bertanya kepada siapapun mengapa insiden itu bisa terjadi, karena hanya ada satu orang yang mengetahui dengan pasti yakni Luis, sebagian orang memiliki luka yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata."
Langkah Dalglish secara terang-terangan mendukung Suarez dalam kemelut rasisme yang menggiring penyerang Liverpool itu dilarang tampil delapan laga lantaran kekerasan verbal terhadap bek Manchester United, Patrice Evra, telah berujung buruk setelah pemilik tim Merseyside berkebangsaan Amerika Serikat John W Henry kurang menyukai hal itu dan pelatih asal Skotlandia itu digantikan oleh Brendan Rodgers.
Apapun yang terjadi terkait insiden tersebut, Dalglish meyakini Suarez membutuhkan pengertian dan dukungan.
"Terkadang, saat ada yang salah dengan seseorang namun mereka tidak mengenakan perban di kaki mereka maka orang-orang berpikir ia tidak membutuhkan bantuan."
Dalglish meyakini bahwa tidak adil bagi Liverpool lantaran hukuman FIFA berlaku untuk tingkat klub padahal ketika ia dihukum akibat menggigit bek Chelsea Branislav Ivanovic, Suarez tetap bebas bermain untuk Uruguay.
"Saat ia dihukum oleh FA lantaran insiden gigitan dengan Branislav Ivanocic dan dilarang tampil di pertandingan domestik, ia tetap bebas bermain untuk timnas Uruguay," tulis Dalglish.
"Maka menjadi aneh apabila ketika dia dihukum atas sesuatu yang dilakukan di timnas Uruguay, klub harus menderita juga."
Setelah Suarez mencetak dua gol Uruguay dalam kemenangan di laga fase grup Piala Dunia melawan Inggris, media Inggris menurunkan laporan bahwa tim-tim raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid, siap membayar 80 juta poundsterling (setara 136 juta dolar AS atau 100 juta euro) demi mendapatkan sang penyerang.
Akan tetapi bersamaan dengan hukuman tersebut Suarez tidak diizinkan untuk bermain di kompetisi apapun atau berlatih dengan tim manapun hingga Oktober, spekulasi transfer mulai mereda, walau kecil kemungkinan bagi Liverpool menginginkan kurang dari 80 juta poundsterling dari penjualan penyerang tajam itu.
Pihak Liverpool belum berkomentar atas kasus ini, sembari mengatakan mereka menunggu untuk dapat membaca laporan FIFA, demikian AFP.(*)
Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: