Ledakan tewaskan anak perempuan di dekat Kairo
28 Juni 2014 23:03 WIB
Pilustrasi endukung dan penentang Mursi bentrok di Giza, sebelah selatan Kairo, Mesir, Jumat (7/2). Dua bahan peledak diledakkan di dekat pos pemeriksaan polisi di Giza dan melukai enam orang, menurut keterangan dari pemerintah dan sumber keamanan. (REUTERS/Surat Kabar Al Youm Al Saabi)
Kairo (ANTARA News) - Ledakan di luar Ibu Kota Mesir, Kairo, menewaskan seorang anak perempuan dan melukai ibunya pada Sabtu, kata kantor berita resmi Mesir, MENA.
MENA menyatakan ledakan itu terjadi di gedung telekomunikasi yang belum selesai dibangun milik perusahaan negara, Telecom Egypt, operator monopoli saluran tetap di negeri tersebut, di luar Kairo.
Ayah anak perempuan yang tewas itu adalah penjaga gedung tersebut. Belum ada penjelasan mengenai alasan di balik ledakan itu.
MENA menyatakan Menteri Komunikasi Atef Helmy meninjau lokasi ledakan, dan mengutip keterangan gubernur Provinsi Giza, tempat bangunan tersebut berada, bahwa ledakan itu memutus layanan buat sebanyak 800 pelanggan, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.
Sejak penggulingan Presiden Mohamed Moursi oleh militer pada Juli lalu setelah protes massal, gelombang ledakan yang ditujukan kepada polisi dan tentara di Semenanjung Sinai, yang mudah bergolak, dan belakangan beberapa serangan telah melanda Kota Kairo dan Delta Nil.
(C003)
MENA menyatakan ledakan itu terjadi di gedung telekomunikasi yang belum selesai dibangun milik perusahaan negara, Telecom Egypt, operator monopoli saluran tetap di negeri tersebut, di luar Kairo.
Ayah anak perempuan yang tewas itu adalah penjaga gedung tersebut. Belum ada penjelasan mengenai alasan di balik ledakan itu.
MENA menyatakan Menteri Komunikasi Atef Helmy meninjau lokasi ledakan, dan mengutip keterangan gubernur Provinsi Giza, tempat bangunan tersebut berada, bahwa ledakan itu memutus layanan buat sebanyak 800 pelanggan, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.
Sejak penggulingan Presiden Mohamed Moursi oleh militer pada Juli lalu setelah protes massal, gelombang ledakan yang ditujukan kepada polisi dan tentara di Semenanjung Sinai, yang mudah bergolak, dan belakangan beberapa serangan telah melanda Kota Kairo dan Delta Nil.
(C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: