Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan bahwa pangan steril komersil merupakan salah satu langkah untuk menjadikan Indonesia lumbung pangan hingga ke tingkat global, seperti yang diamanatkan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam siaran di Jakarta Selasa, Kepala BPOM Taruna Ikrar menyebutkan, Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah yang dapat mendukung kebutuhan pangan, dan dengan sterilisasi pangan, maka masa kadaluarsa dapat diperlama, dan makanan tidak terbuang percuma.

Selain itu, katanya, sterilisasi pangan yang baik menjaga aroma, kekhasan, serta resep, dan hal itu dapat menjadi potensi ekonomi yang besar.

Taruna menyebutkan, terkait hal tersebut, salah satu pesan dari Presiden Prabowo adalah memperhatikan UMKM, termasuk UMKM pangan, karena merupakan salah satu modal untuk menjadi negara maju. Dia menyebutkan, dari uang negara sebesar 18.000 triliun rupiah per tahunnya, 50 persen datang dari UMKM.

Dia menambahkan, terdapat sebanyak 1,7 juta usaha mikro, kecil, menengah yang bergerak di bidang pangan, obat-obat tradisional, jamu, dan sejenisnya. Oleh karena itu, katanya, BPOM mendukung UMKM pangan dalam hal sterilisasi, dengan cara memberikan pendampingan teknologi serta pemberian sertifikat cara pembuatan pangan yang baik.

Menurutnya, dengan pemanfaatan teknologi sterilisasi dan digital, maka kualitas pangan olahan juga dapat meningkat. Dia mencontohkan, sebuah UMKM pisang goreng di Pekanbaru dapat mengemas produknya dengan baik, dan akhirnya bisa mengirimkan produknya ke berbagai tempat di Indonesia, bahkan sampai mengekspornya.

"Itu baru bicara awalnya cuma penjual pisang goreng, UMKM kecil tapi produknya bisa bertahan karena proses sterilisasi dan proses kemasan yang tepat, akhirnya bisa memproduksi lebih banyak, bisa mengirim, bisa mengekspor," dia menjelaskan.

Selain membantu sesuai kapasitasnya sebagai BPOM, kata Taruna, pihaknya berkolaborasi dengan perbankan untuk membantu memodali usaha-usaha tersebut, serta dengan perusahaan-perusahaan besar guna melatih para UMKM itu untuk meningkatkan kapasitasnya lebih lanjut.